Komandan Perang Bosnia Serbia Radovan Karadzic mengatakan ia seharusnya diberi penghargaan karena berusaha mati-matian mencegah perang. Hal itu ia sampaikan hari Selasa dalam sidang pembelaan di Pengadilan Kejahatan Perang PBB-Yugoslavia di Den Haag, Belanda.
Karadzic diadili atas 10 dakwaan kejahatan perang dan genosida dalam Perang Bosnia setelah lepas dari Yugoslavia dalam tahun 1990-an. Karadzic dituduh mengotaki pembantaian hampir 8.000 laki-laki dan anak laki-laki Muslim di kota Srebrenica, Bosnia, pada Juli 1995. Ia juga dituduh bertanggung-jawab atas pengepungan ibukota Bosnia, Sarajevo, selama tiga tahun antara tahun 1992 dan 1995.
Karadzic membantah tuduhan terhadapnya. Hari Selasa ia mengatakan bahwa ia adalah orang yang “lembut” dan “toleran” yang berusaha mengurangi penderitaan manusia dalam konflik tersebut.
Karadzic buron selama 13 tahun setelah didakwa pengadilan kejahatan perang internasional. Ia ditemukan dan ditangkap tahun 2008.
Juga di Den Haag hari Selasa, tersangka terakhir pengadilan kejahatan perang tersebut mulai disidangkan. Goran Hadzic, ditahan tahun 2011, dituduh melakukan pembunuhan dan pendeportasian secara paksa dalam perang empat tahun di Kroasia yang berakhir tahun 1995.
Karadzic diadili atas 10 dakwaan kejahatan perang dan genosida dalam Perang Bosnia setelah lepas dari Yugoslavia dalam tahun 1990-an. Karadzic dituduh mengotaki pembantaian hampir 8.000 laki-laki dan anak laki-laki Muslim di kota Srebrenica, Bosnia, pada Juli 1995. Ia juga dituduh bertanggung-jawab atas pengepungan ibukota Bosnia, Sarajevo, selama tiga tahun antara tahun 1992 dan 1995.
Karadzic membantah tuduhan terhadapnya. Hari Selasa ia mengatakan bahwa ia adalah orang yang “lembut” dan “toleran” yang berusaha mengurangi penderitaan manusia dalam konflik tersebut.
Karadzic buron selama 13 tahun setelah didakwa pengadilan kejahatan perang internasional. Ia ditemukan dan ditangkap tahun 2008.
Juga di Den Haag hari Selasa, tersangka terakhir pengadilan kejahatan perang tersebut mulai disidangkan. Goran Hadzic, ditahan tahun 2011, dituduh melakukan pembunuhan dan pendeportasian secara paksa dalam perang empat tahun di Kroasia yang berakhir tahun 1995.