Tautan-tautan Akses

Kandidat Presiden AS: Tiongkok, Masalah Keamanan Terbesar AS


Dua kandidat Presiden dari Partai Republik, mantan Gubernur Massachusetts, Mitt Romney (kiri) dan Gubernur Texas, Rick Perry sama-sama menuduh Tiongkok sebagai masalah keamanan Amerika dalam debat Capres Partai Republik (foto: dok).
Dua kandidat Presiden dari Partai Republik, mantan Gubernur Massachusetts, Mitt Romney (kiri) dan Gubernur Texas, Rick Perry sama-sama menuduh Tiongkok sebagai masalah keamanan Amerika dalam debat Capres Partai Republik (foto: dok).

Dalam debat Capres Republik, gubernur Texas Rick Perry menyebut Tiongkok sebagai masalah keamanan nasional terbesar bagi Amerika.

Serangan-serangan paling tajam muncul sewaktu kompetisi pemilihan pendahuluan Partai Republik, pada saat kampanye dan debat-debat seperti yang satu ini, yang memusatkan perhatian pada kebijakan luar negeri Amerika.

Dalam debat itu, gubernur Texas Rick Perry menyebut Tiongkok sebagai masalah keamanan nasional terbesar bagi Amerika. Sementara mantan gubernur Massachusetss Mitt Romney sepakat bahwa Tiongkok merupakan masalah keamanan jangka panjang. Inilah beberapa komentar yang disampaikan Mitt Romney baru-baru ini dalam kampanyenya.

Romney mengatakan, “Dalam sejumlah kesepakatan Amerika dan Tiongkok pada soal perdagangan, Tiongkok tidak mengikuti kesepakatan itu dan salah satu praktek paling tercela yang dilakukan perusahaan-perusahaan Tiongkok – banyak diantaranya yang dimiliki oleh pemerintah – adalah mencuri desain-desain, hak paten dan teknologi perusahaan Amerika dan perusahaan-perusahaan lain. Mencuri, menjual kembali dan mendapatkan keuntungan atas apa yang kita ciptakan”.

Cheng Li, seorang analis Tiongkok pada The Brookings Institution di Washington mengatakan, melihat masalah-masalah ekonomi mendominasi pemilu Amerika, para politisi mencari orang lain untuk disalahkan.

“Saat ini ketika kita bicara tentang ekonomi, bicara tentang perekonomian global, bicara tentang perekonomian Amerika, kita tidak bisa membahasnya tanpa melihat kebangkitan Tiongkok dan pertumbuhan daya saing ekonomi Tiongkok,” ujar Cheng Li.

Namun demikian para kandidat calon presiden Partai Republik bukan merupakan satu-satunya pihak yang bicara keras tentang Tiongkok. Dalam KTT APEC di Hawaii baru-baru ini, Presiden Barack Obama meminta Tiongkok untuk menyelesaikan praktek-praktek perdagangannya.

Obama menegaskan sikap Washington terhadap Beijing, “Peran mereka (Tiongkok) sekarang berbeda dengan 20 tahun lalu, atau 30 tahun lalu, di mana jika mereka melanggar aturan maka tidak menjadi persoalan. Kala itu tidak memberi dampak signifikan, kita tidak melihat ketidakseimbangan perdagangan yang sangat luar biasa yang berdampak pada sistem keuangan dunia. Kini Tiongkok sudah berkembang, jadi Tiongkok harus membantu menyelesaikan proses ini dengan cara yang bertanggungjawab.”

Tiongkok seringkali dituduh mengakali perdagangan dan mendukung atau tidak melakukan cukup banyak hal untuk menghentikan praktek-praktek bisnis yang tidak adil. Desakan-desakan itu mulai memuncak dan terfokus, serta bersamaan dengan suara para pemilih.

Bulan Oktober, Senat Amerika meloloskan rancangan undang-undang – dengan dukungan Partai Demokrat dan Republik – yang berupaya untuk menghukum Tiongkok karena tuduhan memanipulasi nilai mata uang yuan dengan maksud agar produk-produk ekspor Tiongkok lebih kompetitif di pasar internasional.

XS
SM
MD
LG