Kandidat oposisi Meksiko, Xochitl Galvez, menyapa pendukungnya dalam sebuah rapat umum penutupan bagi kampanye pilpresnya pada Rabu (29/5).
Selama hampir seratus tahun, daerah yang kini menjadi kawasan pemukiman di luar ibu kota Meksiko yang dipilih Galvez untuk menutup kampanyenya itu adalah pendukung kuat bagi Partai Revolusioner Institusional, satu dari tiga partai dalam koalisi yang dia pimpin.
Galvez, seorang senator oposisi dan pengusaha teknologi, mewakili sebuah koalisi partai-partai yang memiliki sejarah kecil untuk menyatukan diri, selain sikap oposisi mereka baru-baru ini terhadap presiden yang sedang berkuasa, Andrés Manuel Lopez Obrador.
Koalisi itu terbentuk dari partai Aksi Nasional yang konservatif, partai Revolusi Demokratik yang kecil namun progresif, serta partai Revolusioner Institusional (PRI) yang telah lama berdiri, yang memegang kekuasaan kepresidenan Meksiko tanpa jeda antara 1929 dan 2000.
Galvez, seorang perempuan yang memulai perusahaan teknologinya dari sebuah kota kecil miskin dengan berpenduduk asli Meksiko, telah menjadi kartu liar dalam perebutan kekuasaan di negara tersebut. Secara harfiah: pendekatannya yang lugas dan sederhana telah menghasilkan frasa yang menohok dan kesalahan monumental.
Dia menghadapi kandidat dari Partai Morena pimpinan Lopez Obrador, mantan Wali Kota Mexico City, Claudia Sheinbaum.
Sheinbaum, yang memimpin dalam persaingan tersebut, berjanji untuk melanjutkan seluruh kebijakan Lopez Obrador.
Kandidat ketiga yang kurang dikenal, Jorge Alvarez Maynez, merupakan seorang mantan anggota Kongres Federal dari partai Gerakan Rakyat. Dia fokus dalam upaya untuk meraup suara pemilih muda, tetapi kurang berhasil menarik minat para pemilih.
Warga Meksiko akan memilih pada Minggu (2/6), dalam sebuah pemilihan di mana isu gender, demokrasi dan populisme hadir dalam persaingan, saat mereka memetakan jalan bagi negara itu ke depan dalam pemungutan suara yang dibayangi oleh kekerasan yang dilakukan para kartel narkoba.
Dengan dua perempuan memimpin dalam persaingan, Meksiko tampaknya akan memilih presiden perempuan pertama mereka. Lebih dari 20 ribu posisi anggota kongres di tingkat nasional dan lokal juga diperebutkan dalam pemilihan tersebut, menurut Institut Elektoral Nasional. [ns/rs]
Forum