Tautan-tautan Akses

Kandidat Capres AS Bersaing di Iowa Jelang Pemungutan Suara


Kandidat Capres AS dari Partai Demokrat AS, dari kiri: Senator Bernie Sanders, mantan Gubernur Maryland Martin O'Malley dan mantan Menlu AS Hillary Clinton saat pertemuan di Universitas Drake di Des Moines, Iowa, yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi CNN (25/1).
Kandidat Capres AS dari Partai Demokrat AS, dari kiri: Senator Bernie Sanders, mantan Gubernur Maryland Martin O'Malley dan mantan Menlu AS Hillary Clinton saat pertemuan di Universitas Drake di Des Moines, Iowa, yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi CNN (25/1).

Hasil pemilu di Iowa dan dua minggu mendatang di New Hampshire, mungkin mengisyaratkan calon yang memiliki peluang terbaik untuk memenangkan pemilu November.

Hanya seminggu sebelum kaukus Iowa menandai awal proses pemilihan presiden AS, para kandidat dari partai Republik dan Demokrat menggalang dukungan pemilih.

Hasil pemilu di Iowa dan dua minggu mendatang di New Hampshire, mungkin mengisyaratkan calon yang memiliki peluang terbaik untuk memenangkan pemilu November. Donald Trump masih unggul di kubu Republik, sementara Hillary Clinton bersaing ketat dengan Bernie Sanders di kubu Demokrat.

Trump tetap memimpin di kubu Republik, meskipun sering melontarkan pernyataan kontroversial, komentar ofensif dan pernyataan yang menurut banyak pihak menunjukkan kurangnya pengetahuan tentang isu-isu saat ini dan luar negeri. Status terdepan itu membuatnya sesumbar bahwa ia tak terbendung.

"Kalau saya berdiri di tengah-tengah Fifth Avenue (di New York City) dan menembak seseorang, saya tidak akan kehilangan pemilih," ujar Trump.

Salah satu alasan kepopulerannya adalah sikap keras Trump terhadap imigran ilegal."Dengan keadaan ekonomi negara seperti saat ini, kita tidak bisa memberikan pekerjaan kita ke orang yang ada di sini dan tidak mau melalui proses imigrasi secara legal," demikian kata salah seorang pendukung Trump di Iowa, Donna Nichols.

Dibalik kesombongannya, Trump mengakui bahwa kemenangan di Iowa penting. “Ini saat yang menentukan, teman-teman. Saya ingin memenangkan Iowa, saya benar-benar ingin menang," kata Donald Trump.

Senator Texas Ted Cruz tertinggal lebih dari 10 persen di belakang Trump, tapi berharap dia bisa membuat perubahan di Iowa. "Jika kita bersatu dan bertekad memulihkan harapan terbaik dan terakhir bagi umat manusia, kota bersinar di bukit itu adalah Amerika Serikat," katanya.

Di kubu Demokrat, Senator Vermont Bernie Sanders tampaknya mendapatkan dukungan yang setara dengan Hillary Clinton di beberapa tempat. Ia menikmati dukungan besar di kalangan pemilih muda yang muak dengan situasi politik saat ini. "Mereka ingin negara ini bergerak ke arah yang baru, mereka ingin menjadi bagian dari revolusi politik," kata Sanders.

Sanders telah mengecam ketimpangan pendapatan yang semakin besar di Amerika Serikat dan pengaruh uang pada politik.

"Dia tidak didanai oleh perusahaan-perusahaan besar. Dia didanai oleh donor pribadi. Maksud saya, Hillary Clinton adalah Demokrat tapi dia juga ikut bermain. Dia didanai oleh semua perusahaan-perusahaan ini, jadi saya tidak begitu mendukung," jelas salah seorang pendukung Sander di Iowa.

Laporan dari New York mengatakan mantan walikota Michael Bloomberg mungkin terjun ke arena pemilihan presiden jika Sanders menjadi ancaman bagi Clinton. Miliarder, yang tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia ini, mengatakan ia akan mendanai sendiri kampanyenya dan maju sebagai calon independen. [as/ab]

XS
SM
MD
LG