Tautan-tautan Akses

Kampanye di AS dan Ungkapan 'Aksi Teror Islam Radikal'


Calon Partai Demokrat Hillary Clinton dan calon Partai Republik Donald Trump menyampaikan pandangan yang bertentangan soal pembantaian Orlando (foto: dok).
Calon Partai Demokrat Hillary Clinton dan calon Partai Republik Donald Trump menyampaikan pandangan yang bertentangan soal pembantaian Orlando (foto: dok).

Pertikaian mengenai bagaimana menyebut aksi teror Muslim di Amerika dengan cepat merambah persaingan pemilu presiden Amerika 2016.

Pertikaian mengenai bagaimana menyebut aksi teror Muslim di Amerika dengan cepat merambah persaingan pemilu presiden Amerika 2016. Setelah penembakan massal terbesar dalam sejarah Amerika, calon Partai Demokrat Hillary Clinton dan calon Partai Republik Donald Trump menyampaikan pandangan yang bertentangan.

Presiden Barack Obama seorang Demokrat yang mendekati masa akhir dua periode jabatannya sebagai pemimpin Amerika secara konsisten menolak menyebut serangan-serangan oleh Muslim di Amerika sebagai “aksi teror Islam radikal” agar tidak mengecam agama Islam secara keseluruhan dan 1,6 miliar pengikutnya di seluruh dunia.

Ia mempertahankan sikap itu meskipun pihak berwenang Amerika mengatakan seorang Muslim kelahiran Amerika, putra pasangan suami-isteri asal Afghanistan menembak mati 49 orang dan mencederai 53 lainnya di sebuah kelab malam gay di Orlando, Florida, Minggu (12/6) dini hari.

Hanya beberapa jam setelah pembantaian itu berakhir dengan polisi menembak mati tersangka, Omar Saddiqui Mateen, Obama menyebut serangan Mateen sebagai ”suatu aksi teror dan aksi yang berlandaskan kebencian”.

Para pengecam Obama dari Partai Republik sering meremehkan penggunaan bahasa Obama dalam menyebut serangan-serangan teroris dan mengatakannya sebagai kelemahan dalam memerangi ancaman maut bagi warga Amerika meskipun ia memerintahkan serangkaian serangan pesawat-pesawat tak berawak terhadap tersangka teroris di Timur Tengah.

Trump, miliuner real estate yang perangainya kasar dan sebagian meningkat popularitasnya pada persaingan calon presiden Partai Republik dengan seruannya untuk melarang Muslim masuk ke Amerika untuk mencegah kemungkinan serangan teroris, menantang Obama untuk mengubah bahasanya mengenai serangan-serangan yang dilancarkan Muslim ketika rincian pembantaian Orlando diketahui.

Trump memasang pesan di Twitter hari Minggu (12/6), “Apakah Presiden Obama akhirnya menggunakan kata-kata aksi teror Islam radikal?. Jika tidak, ia harus mengundurkan diri secepatnya dengan tidak hormat.”

Dalam pesan tweeter lainnya Trump mengatakan “menghargai ucapan selamat karena benar mengenai terror Islam, saya tidak ingin ucapan selamat, saya ingin sikap tegas dan kewaspadaan. Kita harus cerdas!”. [my/al]

XS
SM
MD
LG