Tautan-tautan Akses

Produsen Terbesar Kamera Pengintai di Dunia Kirim Gambar ke China?


Kamera-kamera keamanan di depan foto raksasa mantan pemimpin China Mao Zedong di Lapangan Tiananmen, Beijing. (Foto: Dok)
Kamera-kamera keamanan di depan foto raksasa mantan pemimpin China Mao Zedong di Lapangan Tiananmen, Beijing. (Foto: Dok)

Perusahaan pemasok peralatan pengintai terbesar di dunia dicurigai memberikan gambar-gambar untuk pemerintah China.

Bayangkan dunia di mana hampir semua orang dapat dilacak, dan semua hal dapat dilihat oleh kamera yang tersambung langsung ke pemerintah China.

Pertumbuhan pesat dari produsen teknologi pengintai tenaga tinggi dari China yang tidak banyak dikenal telah membuat beberapa pihak khawatir hal itu bukan lagi teori.

Hangzhou Hikvision Digital Technology, sebuah perusahaan yang dikontrol pemerintah China, sekarang merupakan pemasok terbesar di dunia untuk peralatan pengintai video, dengan kamera-kamera terhubung internet yang dipasang di lebih dari 100 negara.

Dapat menangkap gambar yang tajam bahkan dalam kabut, hujan atau kegelapan, Hikvision mengklaim teknologi-teknologinya yang paling canggih dapat mengenali pelat mobil dan melihat apakah seorang pengemudi menyetir sambil menggunakan ponsel. Mereka juga dapat melacak individu-individu dengan teknologi "pelacak wajah" yang tidak tersaingi dan dengan pengidentifikasi seperti metrik tubuh, warna rambut dan pakaian.

Di Amerika Serikat saja, sistem-sistem pengintai yang dimiliki perusahaan itu dapat ditemukan di mana saja, mulai dari penjara dan bandar udara sampai rumah pribadi dan sekolah negeri, dan bahkan di tempat-tempat dengan keamanan nasional yang sensitif, seperti pangkalan militer Fort Leonard Wood di Missouri. Di luar negeri, kamera-kamera itu dipasang di kedutaan besar AS di Kabul, Afghanistan.

Menurut ​sebuah dokumen pengadaan pemerintah AS, yang diterbitkan oleh IPVM.com, majalah perdagangan pengintai video daring terbesar di dunia, para pejabat kedubes AS memutuskan bulan Agustus 2016 untuk hanya mengizinkan para pemasok Hikvision untuk memasukkan tender bagi kontrak instalasi.

Kamera CCTV di atas gedung Kedutaan Besar AS di Berlin, Jerman.
Kamera CCTV di atas gedung Kedutaan Besar AS di Berlin, Jerman.

Stephen Bryen, ahli terkemuka mengenai urusan internasional dan keamanan dunia maya, menulis artikel yang ​mengemukakan keprihatinannya mengenai pembelian tersebut, dengan mengatakan bahwa kamera-kamera Hikvision tidak pernah terbukti lebih aman dengan model-model yang setara.

"Masalahnya adalah, kedutaan besar AS memasang kamera-kamera komersial di salah satu lokasi yang paling sensitif. Ini kesalahan besar, dan kesalahan seperti ini dapat merenggut nyawa," tulis Bryen.

Hari Senin (22/11), seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengatakan: "Sistem kamera Hikvision awalnya dipasang untuk memantau lemari listrik non-sensitif untuk mencegah pencurian. Pengadaan yang dipertanyakan adalah untuk memperluasnya atau untuk memasang sistem baru. Pengadaan tersebut dibatalkan September 2016 dan kamera-kamera yang dipasang sebelumnya telah dicabut."

Tidak jelas apakah produk-produk Hikvision lainnya telah dipasang di kedutaan-kedutaan besar AS lainnya.

Frank Fisherman, manajer umum IC Realtime Security Solutions, mengatakan bahwa alat-alat Hikvision dibuat untuk peretasan secara mudah. Ia menambahkan bahwa Hikvision mungkin telah memaasang "pintu belakang" dalam proses produksi, misalnya untuk membuat mereka dapat memantau peralatan dari jauh tanpa penggunanya tahu.

Bulan April, sebuah laporan ​New York Times membahas keprihatinan serupa mengenai pembuat pesawat nirawak China DJI — produsen terbesar di dunia untuk pesawat-pesawat nirawak kecil -- yang dilaporkan mengeluarkan persetujuan pengguna yang memperingatkan pelanggan bahwa "jika Anda melakukan penerbangan di beberapa negara, data penerbangan Anda mungkin dipantau dan diberikan kepada otoritas pemerintah berdasarkan aturan setempat." [hd]

XS
SM
MD
LG