Ratusan warga Tijuana, Meksiko berkumpul di sekitar sebuah monumen di kawasan yang makmur di kota itu, Minggu (18/11), untuk memprotes ribuan migran Amerika Tengah yang telah tiba dengan harapan memulai hidup baru di AS, kantor berita Associated Press melaporkan.
Ketegangan timbul ketika hampir 3.000 migran berdatangan dalam beberapa hari belakangan setelah lebih dari sebulan di jalan. Pemerintah federal memperkirakan jumlah migran bisa membengkak hingga 10 ribu orang.
Para petugas perbatasan AS hanya memproses sekitar 100 klaim suaka per hari di perbatasan Tijuana dengan San Diego, negara bagian California. Para pencari suaka mencatat nama mereka dalam buku seadanya yang dikelola sendiri oleh para migran itu. Bahkan sejak sebelum kafilah migran itu tiba, dalam buku itu sudah tercatat lebih dari 3.000 nama.
Pada Minggu, warga Tijuana yang tidak senang, mengibarkan bendera Meksiko, menyanyikan lagu nasional Meksiko dan meneriakkan "Keluar! keluar!" di depan patung penguasa Aztec Cuauhtemoc, yang berjarak 1,6 kilometer dari perbatasan AS. Mereka menuduh para migran itu berantakan, tidak tahu terima kasih dan berbahaya bagi Tijuana. Mereka juga mengeluhkan tentang bagaimana kafilah migran itu memaksa masuk ke Meksiko, menyebutnya "invasi."
Mereka juga menyuarakan kekhawatiran bahwa iuran pajak mereka akan dihabiskan untuk membiayai kelompok itu. [vm]