Tautan-tautan Akses

Kabut Asap Selimuti Ibukota India


Sebuah bemo melewati jalanan di ibukota New Delhi, India, yang berselimut kabut asap akibat polusi, 11 November 2019. REUTERS/Adnan Abidi - RC2V8D91UTBI
Sebuah bemo melewati jalanan di ibukota New Delhi, India, yang berselimut kabut asap akibat polusi, 11 November 2019. REUTERS/Adnan Abidi - RC2V8D91UTBI

Kabut asap kembali menyelimuti ibukota India setelah akhir pekan dengan udara yang lebih cerah dan cuaca yang lebih baik.

Indeks kualitas udara (AQI) pagi hari Senin (11/11) di Kedutaan Besar Amerika di New Delhi adalah 497.

AQI antara 301 dan 500 dianggap “berbahaya” bagi semua kelompok populasi. AQI tidak diukur lagi jika berada di atas 500.

Kualitas udara dianggap baik jika AQI di bawah 50 dan cukup baik jika di bawah 100.

Kantor berita "Pers Trust of India" melaporkan AQI ibukota akan semakin “parah” pada hari Selasa (12/11).

New Delhi, yang diberi peringkat sebagai kota paling tercemar di dunia oleh Greenpeace dan AirVisual, secara rutin mendapat lebih banyak polusi sekitar bulan ini setiap tahun. Kualitas udara menjadi semakin buruk ketika musim dingin segera datang dan petani membuka lahan pertanian dengan membakar semak-belukar di ladang mereka.

Pengemudi di kota berpenduduk 20 juta dan 8,8 juta kendaraan bermotor terdaftar telah diminta untuk mengikuti peraturan penjatahan pengguna jalan ganjil-genap hingga 15 November. Berdasarkan rencana itu, mobil hanya boleh digunakan di New Delhi pada tanggal ganjil atau genap sesuai dengan nomor terakhir pada plat nomor mobil yang bersangkutan.

Pakar lingkungan mengatakan untuk membersihkan udaranya, New Delhi membutuhkan tindakan permanen dengan mengurangi armada besar kendaraan bermotor yang memacetkan jalan-jalan di kota itu dengan meningkatkan transportasi umum. [lt/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG