Tautan-tautan Akses

Kabinet Sri Lanka Mengundurkan Diri


Seorang pria Sri Lanka tampak meneriakan sloga anti pemerintah dalam sebuah aksi demo di luar kediaman pribadi Presiden Sri Lankadi pinggiran Kota Colombo, Sri Lanka, pada 31 Maret 2022. (Foto: AP/Eranga Jayawardena)
Seorang pria Sri Lanka tampak meneriakan sloga anti pemerintah dalam sebuah aksi demo di luar kediaman pribadi Presiden Sri Lankadi pinggiran Kota Colombo, Sri Lanka, pada 31 Maret 2022. (Foto: AP/Eranga Jayawardena)

Seluruh kabinet Sri Lanka, kecuali presiden dan kakaknya yang menjabat sebagai perdana menteri, mengundurkan diri pada Minggu (3/4). Perkembangan itu terjadi ketika klan politik yang berkuasa tersebut berusaha mengatasi krisis ekonomi yang memuncak, sementara pemutusan media sosial gagal mencegah diadakannya lagi demonstrasi anti pemerintah.

Negara Asia Selatan itu menghadapi kelangkaan pangan, BBM dan kebutuhan pokok lain, serta rekor inflasi dan pemutusan listrik yang melumpuhkan. Situasi itu merupakan kondisi yang terburuk yang dialami oleh Sri Lanka sejak negara itu merdeka dari Inggris pada 1948.

Sebanyak 26 menteri kabinet, kecuali Presiden Gotabaya Rajapaksa dan kakaknya, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, mengajukan surat pengunduran diri dalam pertemuan tengah malam, kata menteri pendidikan Dinesh Gunawardena kepada para wartawan.

Langkah itu membuka jalan bagi presiden untuk mengangkat kabinet baru pada Senin (4/4), dan sebagian dari mereka yang mundur mungkin ditunjuk kembali.

Perkembangan itu terjadi di tengah keadaan darurat yang diberlakukan setelah massa berusaha menyerbu kediaman presiden di ibu kota, Colombo, dan jam malam nasional yang berlaku hingga Senin (4/4) pagi. [vm/rs]

Recommended

XS
SM
MD
LG