Tautan-tautan Akses

Jurnalis Filipina dan Rusia Terima Hadiah Nobel Perdamaian di Oslo


Dua pemenang Nobel Perdamaian, Dmitry Muratov (kiri), pemimpin redaksi harian Rusia Novaya Gazeta, dan CEO Rappler Maria Ressa dari Filipina, berpose bersama dalam acara makan malam di Oslo, Norwegia, pada 8 Desember 2021. (Foto: Novaya Gazeta via AP/Nadezhda Prusenkova)
Dua pemenang Nobel Perdamaian, Dmitry Muratov (kiri), pemimpin redaksi harian Rusia Novaya Gazeta, dan CEO Rappler Maria Ressa dari Filipina, berpose bersama dalam acara makan malam di Oslo, Norwegia, pada 8 Desember 2021. (Foto: Novaya Gazeta via AP/Nadezhda Prusenkova)

Dua jurnalis asal Rusia dan Filipina akan menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2021 dalam acara penghargaan yang berlangsung di Oslo, Norwegia, pada Jumat (10/12) mendatang. Komite Nobel Norwegia mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan kepada kedua jurnalis ini karena usaha mereka mengamankan kebebasan pers.

Hadiah Nobel Perdamaian merupakan penghargaan terbaru untuk jurnalis Filipina Maria Ressa, yang telah menerima berbagai penghargaan karena perjuangannya untuk kebebasan pers di Filipina.

“Ada sebagian dari diri saya (yang merasa) gembira (menerima penghargaan Nobel Perdamaian ini), tetapi ada juga kemarahan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik,” kata Ressa kepada reporter di bandara Manila pada Selasa (7/12) dalam perjalanannya menuju ke ibu kota Norwegia, Oslo.

Pada Rabu (8/12), Ressa and enam organisasi media di Filipina kembali mendapatkan tuduhan pencemaran dari Sekretaris Bidang Energi pemerintah Filipina, Alfonso Cusi. Secara keseluruhan, Ressa tengah menghadapi tujuh kasus hukum yang berbeda yang dilancarkan oleh pemerintah Filipina.

Ressa berbagi hadiah Nobel perdamaian 2021 ini dengan jurnalis Rusia Dmitry Muratov, redaktur harian Novaya Gazeta. Dia terkenal sering melontarkan kritik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sejak tahun 2000, enam jurnalis Novaya Gazeta telah dibunuh karena pekerjaan mereka, termasuk reporter investigasi Anna Politkovskaya. Dia banyak menulis tentang perang di Chechnya, termasuk pelecehan yang dilakukan oleh pasukan militer Rusia. Dia dibunuh di Moskow pada 2006.

Salah seorang pendiri Novaya Gazeta adalah mantan pemimpin Uni Soviet dan juga pemenang hadiah Nobel Perdamaian, Mikhail Gorbachev. Gorbachev menyebut Muratof sebagai seorang jurnalis yang berani.

Muratov sempat berbicara kepada reporter pada Oktober lalu setelah diberitahu tentang kemenangannya. “Bagi kami hadiah ini menandai pengakuan pada apa yang dilakukan mendiang rekan-rekan kami,” katanya. [jm/ka/rs]

XS
SM
MD
LG