Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, insiden terkait konflik di Afghanistan menewaskan lebih dari 280 anak-anak dalam empat bulan pertama tahun ini, naik 21 persen dibanding periode yang sama tahun 2016.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan, atau UNAMA, ketika merilis angka itu hari Senin (15/5) mencatat jumlah kematian anak itu adalah yang tertinggi dalam periode yang sama sejak misi itu mulai mendokumentasikan korban sipil pada tahun 2009.
"Antara 1 Januari dan 30 April 2017, UNAMA sebelumnya mencatat 987 korban anak-anak (283 tewas dan 704 luka-luka)," ujar misi tersebut.
Sementara pertempuran darat disalahkan menyebabkan 42 persen kematian anak-anak itu, selebihnya disebabkan oleh bom sisa-sisa perang, operasi udara oleh pasukan pro-pemerintah dan bom rakitan yang ditanam pemberontak.
Insiden terbaru yang menimbulkan korban pada anak-anak di Afghanistan terjadi hari Minggu. Para korban berusia antara enam dan 12 tahun, menurut pejabat setempat.
Namun, korban sipil diperkirakan naik tahun ini karena adanya peningkatan dalam permusuhan di Afghanistan. [ka/jm]