Tautan-tautan Akses

Jokowi Menengok Rumah Lalu Muhammad Zohri


Presiden Joko Widodo mampir ke rumah pelari cepat, Lalu M. Zohri, yang sedang dalam proses pembangunan di Lombok Utara, Selasa, 14 Agustus 2018. (Foto: Biro Setpres)
Presiden Joko Widodo mampir ke rumah pelari cepat, Lalu M. Zohri, yang sedang dalam proses pembangunan di Lombok Utara, Selasa, 14 Agustus 2018. (Foto: Biro Setpres)

Asian Games 2018 secara resmi dimulai pada 18 Agustus. Ada satu nama yang dipastikan menyita perhatian, yaitu juara dunia lari Lalu Muhammad Zohri. Di Lombok Utara, namanya pun kian harum.

Tidak ada yang tak mengenal Lalu Muhammad Zohri di Lombok saat ini. Temui saja setiap orang, sebut namanya, dan semua akan bercerita penuh bangga dengan mata berbinar-binar.

Tidak hanya itu, rumah Zohri di Kampung Parang Pangsor, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara pun ikut populer. Sejumlah orang terlihat berkunjung ketika VOA mendatangi rumah itu.

Tidak ketinggalan Presiden Jokowi, yang menyempatkan mampir di sela kunjungan ke lokasi gempa di Lombok Utara, Selasa (14/8) pagi, kemarin.

“Syukurlah, rumah Zohri yang sedang dibangun pemerintah di dekat pusat gempa, tidak mengalami kerusakan,” kata Jokowi dalam pernyataan resminya. “Semoga Zohri tetap bisa menorehkan prestasi di tengah duka yang melanda kampung halamannya.”

Menurut Jokowi, rumah tersebut dibangun Kementerian PUPR bersama TNI sebagai penghargaan atas prestasi Zohri menjadi juara dunia lari 100 meter di kejuaraan atletik dunia U-20 di Finlandia beberapa waktu lalu.

Jokowi singgah bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, KSP Moeldoko, dan Kepala BNPB Willem Rampangilei.​

Rumah Lalu Muhammad Zuhri di Karang Pangsor, Lombok Utara, Agustus 2018. (Foto: Nurhadi Sucahyo/VOA)
Rumah Lalu Muhammad Zuhri di Karang Pangsor, Lombok Utara, Agustus 2018. (Foto: Nurhadi Sucahyo/VOA)

Tentu saja, bukan hanya Jokowi yang mampir ke sana. Masyarakat Lombok pun tak ketinggalan. Salah satunya Dahman, warga Praya, Lombok Tengah yang rela berkendara dua jam dari rumahnya.

“Sekarang anak-anak, terutama di Lombok, merasa termotivasi, dengan prestasi yang diraih oleh Lalu Muhammad Zohri. Mudah-mudahan ini menjadi pemicu, terutama bagi anak-anak di NTB untuk ikut berprestasi,” kata Dahman.

Rumah Zohri berbahan kayu, dan merupakan hadiah atas prestasi dunianya. Selain rumah itu, Zohri juga menerima uang dan sebuah toko kelontong di perempatan kota pemenang dari sebuah organisasi sosial.

Rumah itu dibangun oleh personel TNI, berukuran 5x7 meter dengan satu kamar tidur, dapur kecil, kamar mandi dan ruang tamu di depan. Bentuknya sama persis dengan rumah lama Zohri yang lapuk. Dia memang menginginkan rumah lamanya tidak diubah total, karena memiliki banyak kenangan.

Baca juga:Gempa Lombok: SAR Berupaya Cari Kerabat Pelari Lalu Zohri

Untuk menuju rumah ini, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 200 meter dari jalan utama ke Pelabuhan Bangsal, penyeberangan ke Gili Trawangan, Meno dan Air. Gang di depan rumah Zohri memang hanya berukuran sekitar 1 meter. Proses pembangunannya terhenti sementara karena gempa.

“Waktu Zohri ini jadi juara dunia, kami semua di Lombok gempar dengan beritanya. Nah, sekarang kami terima gempa. Jadi heboh dua kali,” kata Linda, pengunjung asal Lombok Tengah kepada VOA sambil tertawa.

Mulyadi, tetangga di sebelah rumah, mengaku melihat Zohri tumbuh sejak kecil sebagai pribadi yang baik dan ceria. Hidup bersama kakaknya setelah kedua orang tuanya meninggal, Zohri dikelilingi keluarga besar yang tinggal berhimpitan di gang sempit itu. Kegemarannya, seperti anak-anak lain di Indonesia, adalah main sepak bola di kampung dan berlari.

“Sejak dia sekolah SD, setelah pulang dia lari, olahraga. Sehabis olahraga lari, dia sepak bola, bermain bersama teman-temannya. Kalau dia lihat anjing di jalan, dia kejar itu anjing. Setelah itu barulah dia pulang, mandi dan istirahat. Senangnya memang berlari sejak kecil,” kata Mulyadi.

Zohri pada awal Juni lalu sebenarnya telah merebut emas dalam kejuaraan atletik junior Asia di Jepang. Meski membawa pulang predikat nomor satu di Asia, waktu itu dia kembali tanpa sambutan sama sekali.

Husni, paman atau kakak orang tua Zohri kepada VOA bercerita, begitu pulang dari Jepang, Zohri datang ke rumahnya. “Tak ada (sambutan) apa-apa. Kami cuma bicara sedikit soal lombanya di Jepang,” kata Husni.

Baliho bergambar pelari Lalu M/ Zohri dipasang di banyak titik di Nusa Tenggara Barat, Agustus 2018. (Foto: Nurhadi Sucahyo)
Baliho bergambar pelari Lalu M/ Zohri dipasang di banyak titik di Nusa Tenggara Barat, Agustus 2018. (Foto: Nurhadi Sucahyo)

Sambutan luar biasa baru diberikan setelah Zohri menjadi juara di Finlandia. Remaja yang lahir pada 1 Juli 2000 itu menjadi fenomena nasional. Pada ajang adu cepat 100 meter itu, Zohri mencatatkan waktu 10,18 detik, lebih cepat daripada dua pelari asal Amerika Serikat Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Keduanya hanya mampu mencapai garis finish di posisi kedua dan ketiga, dengan catatan waktu 10,22 detik.

Orang tua Zohri, Lalu Ahmad Yani dan Saeriah telah meninggal dunia. Ibunya lebih dulu berpulang pada 2015, dan disusul ayahnya dua tahun kemudian.

“Anaknya pemalu, si Zohri ini. Kami ini berasal dari orang yang miskin. Lihat saja di TV, diajak omong satu kali, ya dia omong satu kali, masih pemalu dia,” kata Husni sambil tertawa lebar.

Rumah Zohri terhenti pembangunanya karena bencana gempa. Namun, pemerintah sudah menyiapkan seluruh bahan dan akan dilanjutkan segera. Untungnya, rumah itu selamat dari goyangan gempa, di tengah rumah-rumah lain yang roboh di sekitarnya.

“Karena musibah ini terpaksa dihentikan pembangunannya. Dulu sebelum bencana ini, ada banyak personel TNI di sini. Termasuk jalan ini yang membuat adalah TNI, dulu jalannya tidak diperkeras dengan semen seperti ini,” kata Husni.

“Tentu akan dilanjutkan, karena masih ada bahan-bahannya. Pasti dilanjutkan, ini dihentikan sementara, keramiknya sudah ada, semennya masih ada,” ujar Husni.

Jokowi Menengok Rumah Lalu Muhammad Zohri
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:52 0:00

Recommended

XS
SM
MD
LG