Aksi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang mengkampanyekan putrinya, Futri Zulya Savitri; calon anggota legislatif PAN Dapil Lampung 1 dalam acara Pasar Murah yang diselenggarakan oleh PAN di Kecamatan Telukbetung Timur, Lampung pada Sabtu (9/7) mendapat sorotan Presiden Joko Widodo. Ia pun kemudian mendapat teguran.
Jokowi meminta, Ketum PAN tersebut fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Perdagangan. “Saya minta semua menteri fokus bekerja, kalau menteri perdagangan urus yang paling penting seperti yang saya tugaskan kemarin bagaimana menurunkan harga minyak goreng di angka Rp14.000, paling penting tugas dari saya itu.” ungkap Jokowi, Selasa (12/7).
Ia meminta Zulkifli mendatangi pasar-pasar di Tanah Air untuk memastikan bahwa harga minyak goreng curah cukup stabil di angka yang ditargetkan yakni Rp14.000 per liter. Sejauh ini, kata, ia melihat bahwa sebagian harga minyak goreng curah di berbagai tempat sudah cukup stabil.
“Saya juga sama, ke pasar mengecek minyak goreng utamanya minyak curah, jangan sekali-kali lari ke minyak kemasan yang premium. Yang kita cek adalah minyak goreng curah agar harganya di angka Rp14.000 atau di bawahnya. Kalau pasar yang saya datangi sudah di angka Rp14.000, kalau di luar Jawa ada yang masih di atas Rp14.000, satu per satu akan kita selesaikan,” jelasnya.
Teguran ini tidak hanya dialamatkan kepada Menteri Perdagangan semata. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta para pembantunya terutama dari kalangan partai politik agar tetap fokus bekerja di tengah situasi global yang sedang tidak menentu.
“Sama semuanya, harus fokus bekerja utamanya yang berkaitan dengan energi dan pangan, ini penting, saya urus terus. Urusan yang berkaitan BBM, energi, batu bara, semuanya karena dunia telah terdistrupsi di energi dan pangan sehingga kita harus konsentrasi dan jangan sampai kita terpeselet di kedua bidang ini,” tegasnya.
Sebelumnya, video Zulkifli yang membagikan minyak goreng dengan merek yang diluncurkan oleh Kementerian Perdagangan, MinyaKita, untuk masyarakat di pasar murah menjadi viral. Pasalnya, dalam pasar murah yang diadakan oleh PAN tersebut, masyarakat awalnya bisa membeli minyak goreng kemasan satu liter itu dengan harga Rp10.000. Namun Zulkifli malah menggratiskan minyak goreng tersebut sembari berpesan agar masyarakat Lampung memilih anaknya.
Acara Internal PAN
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menegaskan tindakan yang dilakukan oleh Zulkifli Hasan tidak melanggar aturan. Pasalnya, acara tersebut merupakan acara internal dari PAN, dan dilakukan pada hari libur serta tidak menggunakan fasilitas negara sama sekali.
Selain itu, ujar Viva, ajakan Zulkifli untuk memilih Futri tidak bisa dikategorikan sebagai kampanye, apalagi berdasarkan Undang-Undang (UU) Pemilu waktu kampanye akan ditetapkan pada waktunya nanti. Menurutnya acara tersebut lebih kepada mempererat hubungan silahturahmi internal partai.
“Kalau kemudian bilang “pilih ya” itu kan di internal partai, bukan dalam rangka kampanye, karena di internal partai dihadiri oleh pengurus, simpatisan dan basis konsituen. Biasanya kalau PAN kalau ada acara dan program sosial yang diutamakan adalah satu pengurus, kedua, simpatisan, ketiga basis konsituen, terutama para saksi yang nanti akan menjadi garda terdepan dalam menjaga TPS di pemilu legislatif Presiden dan Pilkada. Jadi untuk menjaga basis konstituen agar tidak berpindah ke lain hati pada saat pemilu, makanya perlu dirawat, dibina, komunikasi, silaturahmi, dan itu sering kita lakukan di PAN,” ungkap Viva kepada VOA.
Viva memastikan, sebagai Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan akan senantiasa fokus dalam bekerja, terutama melaksanakan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk dapat menstabilkan harga minyak goreng curah di dalam negeri.
“PAN tidak akan menganggu kinerja dari Kemendag, tapi justru PAN akan membantu agar Kemendag sukses menjalankan amanat UU dan menjalankan perintah dari bapak presiden untuk menjaga stabilitas terhadap ketersediaan distribusi pasokan dan harga terutama untuk komoditas pangan dalam negeri,” tuturnya.
Lebih jauh Viva, ia yakin, dengan pengalaman yang dimiliki, Zulkifli akan bisa menjaga keseimbangan amanat dan tugas sebagai menteri perdagangan dan juga sebagai ketua umum partai politik.
“Sebelumnya ada Pak Airlangga, Pak Prabowo, Pak Suharso Monoarfa, mereka adalah petinggi partai, dan Bang Zulhas kan dulu pernah jadi menteri. Jadi dia punya pengalaman untuk menjaga etika moral politik, tetapi tugas dia sebagai ketua umum partai, sebagai amanat dari kongres PAN juga harus dijalankan. Makanya bagaimana cara untuk menjalankan tanggung jawab sebagai Ketua Umum Partai ya harus dilakukan, acara-acara parpol pada hari libur, apakah kemudian itu ada pelanggaran UU? ,” katanya.
Merusak Citra Presiden
Pengamat Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan tindakan menteri-menteri Jokowi yang berkampanye politik menjelang pemilu 2024 tentu akan merusak citra dari Presiden Joko Widodo sendiri.
Terkait kejadian ini, ujarnya, presiden tidak bisa berbuat banyak selain kembali menegur dan mengingatkan para menterinya agar tetap fokus dalam menjalankan tugas dan fungsi di kementerian/lembaga masing-masing.
“Kalau menurut saya kan mestinya diganti, karena memang sudah jauh dari harapan kita untuk memikirkan masalah kebangsaan masa membereskan masalah anaknya. Cuma tidak mungkin diberhentikan lagi, itu akan semakin menjadikan distrust terhadap presiden, terhadap kinerja kabinet ini. Maka salah satu caranya adalah hanya bisa diingatkan agar kembali kepada cita-cita awal, bagaimana mewujudkan janji politik, membantu meringankan beban presiden,” ungkap Pangi kepada VOA.
Menurutnya, menteri dari kalangan partai politik seringkali memiliki visi dan misi serta agenda kepentingan politik masing-masing. Padahal, Jokowi sendiri mengingatkan bahwa yang ada dalam kabinet hanyalah visi dan misi Presiden.
“Rata-rata memang di periode kedua di kabinet banyak yang punya agenda sendiri, sudah di luar kendali presiden, sudah diingatkan tapi tidak ada sanksi yang tegas, apalagi mereka dari parpol, jadi tidak ada yang mereka takuti, karena mereka percaya presiden tidak akan mengganti atau mengurangi kursi partai sehingga menurut saya loyalitasnya ganda.” tuturnya.
“Tetapi tolong menteri-menteri yang dipercaya dengan kekuasaan dan kepercayaan yang begitu besar, jangan dimain-mainkan, karena ada konsekuensi logisnya, itu merusak sentimen, merusak citra, wibawa presiden sendiri,” pungkasnya. [gi/ab]
Forum