Tautan-tautan Akses

Jokowi Kecewa Penanganan Pandemi Makin Memburuk


Seorang tenaga kesehatan berdiri di dalam bilik usap yang didirikan untuk mendeteksi virus Covid-19, saat pandemi terus meningkat di Jakarta, 24 November 2020. (REUTERS / Willy Kurniawan)
Seorang tenaga kesehatan berdiri di dalam bilik usap yang didirikan untuk mendeteksi virus Covid-19, saat pandemi terus meningkat di Jakarta, 24 November 2020. (REUTERS / Willy Kurniawan)

Laju perebakan wabah COVID-19 terus memburuk. Bahkan pada 29 November kasus baru harian COVID-19 kembali mencapai rekor tertingginya yakni 6.267.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekecewaannya terhadap penanganan pandemi COVID-19, yang menurutnya terus memburuk. Hal tersebut berdasarkan peningkatan jumlah kasus harian yang semakin hari semakin meningkat.

Berdasarkan data yang diperolehnya per 29 November, kasus aktif COVID-19 meningkat menjadi 13,41 persen dibandingkan pekan lalu yang masih berada di angka 12,78 persen. Meskipun rata-rata kasus aktif ini masih di bawah rata-rata dunia, menurutnya,peningkatan kasus aktif ini perlu untuk ditanggulangi dengan segera. Ia juga menyoroti tingkat kesembuhan yang juga menurun menjadi 83,44 persen dari semula 84,03 persen.

“Ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin,” katanya dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/11).

Ia pun menyoroti peningkatan drastis jumlah kasus harian COVID-19 di DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Jokowi meminta agar dilihat lagi apa penyebab kenaikan kasus di dua provinsi tersebut.

Jokowi menginstruksikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengingatkan kepala daerah seperti gubernur, bupati dan walikota untuk memegang penuh kendali terkait dengan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi di wilayahnya masing-masing.

“Tugas kepala daerah adalah melindungi keselamatan warganya dan juga sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. dengan memegang angka-angka kasus, kasus aktif, angka kesembuhan angka kematian dan indikator-indikator ekonomi yang ada,” jelasnya.

Kasus Meningkat, RS Wisma Atlet dan Hotel Isolasi Mandiri Semakin Penuh

Meningkatnya kasus harian positif COVID-19 menjadikan Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta dan beberapa fasilitas hotel untuk isolasi mandiri dipenuhi pasien.

Kepala Sekretariat RSD COVID-19 Kolonel Laut (K) Dr RM Tjahja Nurrobi dalam telekonferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30:11) mengatakan pasien di RSD Wisma atlet terus meningkat (Foto: VOA)
Kepala Sekretariat RSD COVID-19 Kolonel Laut (K) Dr RM Tjahja Nurrobi dalam telekonferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30:11) mengatakan pasien di RSD Wisma atlet terus meningkat (Foto: VOA)

Kepala Sekretariat RSD COVID-19 Wisma Atlet Kolonel Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi mengatakan pihaknya menambah satu menara gedung (tower) yang biasanya digunakan untuk fasilitas isolasi mandiri menjadi tower untuk perawatan pasien COVID-19 seiring dengan terus bertambahnya jumlah kasus positif.

“Tiga hari yang lalu dari koordinator rumah sakit Wisma atlet memerintahkan kepada jajaran RS wisma atlet untuk mengalih fungsikan salah satu tower yang biasanya dipakai untuk isolasi mandiri yaitu tower empat untuk dipakai sebagai tower perawatan, sehingga saat ini kita menyiapkan tiga tower untuk perawatan yaitu tower 4, 6 dan 7. Sedangkan tower 5, tetapi digunakan untuk isolasi mandiri,” kata Tjahja.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sampai saat ini jumlah pasien yang ada di RSD Wisma Atlet sudah mencapai 3.500 pasien. Namun ia menekankan bahwa yang harus dilihat bukan jumlah keterisian daripada pasien positif, namun lebih ke arah percepatan pengisian pasien yang dinilainya semakin hari semakin cepat.

Seorang petugas menyemprotkan disinfektan di Wisma Atlet Kemayoran yang akan dijadikan Rumah Sakit Darurat Corona.
Seorang petugas menyemprotkan disinfektan di Wisma Atlet Kemayoran yang akan dijadikan Rumah Sakit Darurat Corona.

Dengan tren peningkatan kasus ini, ia menjelaskan bahwa tingkat ketersediaan kamar di flat isolasi mandiri yakni tower 5 sudah mencapai 80 persen. Sedangkan tiga tower lainnya untuk fasilitas perawatan yakni tower 4,6 dan 7 sudah mencapai kurang lebih 50 persen.

“Untuk yang di hotel-hotel yang sudah disiapkan oleh dinas kesehatan dan parekraf DKI, ini info yang kami dapatkan ada beberapa hotel yang sudah penuh juga. Misalkan hotel Ibis Senen, Grand Asia Penjaringan, kemudian Hotel Yuste Mangga Besar, ini sudah mencapai 100 persen,” tuturnya.

Ia pun berharap tren peningkatan kasus tidak terus bertambah, karena kalau tidak ia khawatir RSD Wisma Atlet tidak sanggup menampung lebih banyak pasien lagi.

Percepatan Penularan COVID-19 Akibat Tidak Disiplin Patuhi Protokol Kesehatan

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih mengatakan bahwa peningkatan kasus ini dikarenakan oleh faktor percepatan penularan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Ketua Umum IDI Daeng M Faqih dalam telekonferensi pers di Jakarta, Senin, 30 November 2020, mengatakan tokoh dan pemimpin masyarakat harus memberi contoh kepada masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan (Foto: VOA)
Ketua Umum IDI Daeng M Faqih dalam telekonferensi pers di Jakarta, Senin, 30 November 2020, mengatakan tokoh dan pemimpin masyarakat harus memberi contoh kepada masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan (Foto: VOA)

Dari segi tingkat kesembuhan, ujarnya, pihak pemerintah sudah berupaya agar tingkat kesembuhan terus naik, sehingga pada saat ini berada pada level 83 persen. Angka kematian, menurutnya juga sudah cukup ditekan terus-terusan oleh Satgas Penanganan COVID-19. Ini terbukti dengan angka kematian yang bisa mencapai tiga persen dari angka sembilan persen, meskipun angkanya masih di atas rata-rata angka kematian dunia yakni 2,3 persen.

Ia menghimbau \masyarakat untuk turut membantu pemerintah menghambat penularan dengan cara-cara yang sudah disosialisasikan berkali-kali yakni tiga M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker).

“Ini tugas kita bersama, sehingga kalau kita tidak komitmen, untuk melakukan pencegahan penularan bersama, ya seterusnya akan terjadi penularan yang tinggi seperti itu dan kalau penularan tinggi terus terjadi ini memang beban berat di rumah sakit, petugas kesehatan akan semakin berat,” ujar Daeng.

Jokowi Kecewa Penanganan Pandemi Makin Memburuk
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:10 0:00

Ia mengingatkan bahwa sampai detik ini sudah 180 dokter yang gugur akibat terpapar virus ini. Dengan tren yang semakin meningkat ini, bukan tidak mungkin akan semakin banyak petugas kesehatan yang berguguran dalam perang melawan pandemi ini. Daeng juga menilai peran tokoh-tokoh masyarakat bisa ikut andil dalam mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan dengan disiplin.

“Jadi mohon sebagai warga masyarakat, ayolah komitmen, terutama pimpinan-pimpinan masyarakat karena pimpinan masyarakat ini ditiru dan didengarkan oleh anggota masyarakatnya.Ayolah kasih contoh, komitmen melakukan protokol kesehatan tiga, M , jangan sampai lengah, kalau lengah pimpinan masyarakat tidak mencontohkan, mengkampanyekan, anggota masyarakatnya, kita khawatir ke depan akan semakin tinggi,” kata Daeng. [gi/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG