Presiden Joko Widodo tidak dapat menyembunyikan suasana hatinya yang dipenuhi rasa bangga, gembira dan haru ketika menerima Anugerah Global Citizen Award dari Atlantic Council, di Bali, Minggu malam (13/11), terlebih setelah itu beberapa musisi ikut mengisi acara itu, termasuk bintang papan atas John Legend.
"Terima kasih atas penghargaan Global Citizen Award kepada saya dan ini akan makin memotivasi saya dan pemerintah Indonesia untuk menjalankan tanggung jawab besar menjadi bagian dari solusi dunia," ujar Presiden.
Lebih jauh Jokowi mengatakan ia tidak pernah berfikir untuk mendapat penghargaan karena selama ini hanya ingin menjalankan tugasnya sebagai presiden dengan penuh tanggung jawab mengingat Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, dengan 17 ribu pulau, 1.340 suku banga dan 652 bahasa lokal. Hal ini yang membuat Jokowi kerap turun langsung ke lapangan untuk melihat dan menyelesaikan langsung kesulitan yang dialami warga.
"Kesulitan terbesar selalu dirasakan oleh mereka yang berada di bawah, oleh keluarga miskin, oleh negara yang berpenghasilan rendah. Oleh sebab itu, saya selalu berusaha keras untuk memperjuangkan kemerdekaan rakyat kecil dan juga menyuarakan kepentingan negara-negara berpenghasilan rendah di berbagai forum," ujarnya.
Anugerah Global Citizen Award
Ia kembali menggarisbawahi urgensi membangun dunia yang toleran dan saling bekerja sama, saling menghormati dan saling menguntungkan; bukan dengan rivalitas dan keserakahan.
Anugrah Global Citizen Award merupakan acara tahunan Atlantic Council yang dilangsungkan di sela-sela sidang Majelis Umum PBB. Mewakili Presiden, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima hadiah itu secara langsung di New York pada 19 September lalu. Namun Atlantic Council kembali menyerahkan hadiah itu pada Presiden Jokowi secara langsung di Bali.
Sejumlah tokoh dunia yang pernah mendapat penghargaan tersebut karena dinilai telah memberikan kontribusi nyata bagi dunia, antara lain : mendiang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, hingga Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Selain kepada Presiden Jokowi, penghargaan Global Citizen Award tahun 2022 juga dianugerahkan kepada Presiden Finlandia Sauli Niinistö, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, serta aktor dan UNESCO Special Envoy for Peace and Reconciliation Forest Whitaker.
John Legend “Konser Kecil”
Yang membuat presiden dan para undangan lain sangat terhibur adalah kehadiran John Legend, Sandy Sandoro dan US Air Force Band of the Pacific.
Sandy Sandoro, yang kelahiran Jakarta, bermusik sejak masih kuliah di Jerman, tetapi baru mendunia setelah memenangkan 2009 International Contest of Young Pop Singer New Wave in Latvia. Setahun kemudian ia diundang untuk tampil di Palladium Theatre bersama Cher, Patti Austin, Celine Dion, Toni Braxton, Fantasia dan lain-lain.
Sementara John Legend, dikenal luas karena berbagai penghargaan yang diterimanya selama berkarir, antara lain: 12 Grammy Awards, Academy Award, Golden Globe Award, Tony Award dan Emmy Award. Ia adalah orang Amerika keturunan Afrika pertama yang meraih EGOT (Emmy, Grammy, Oscar & Tony Award) sekaligus. John Legend telah meluncurkan delapan album, termasuk Get Lifted (2004), Once Again (2006), Evolver (2008), Love in the Future (2013), Darkness and Light (2016), A Legendary Christmas Deluxe (2019), Bigger Love (2020) dan yang baru-bari ini dirilis, LEGEND (2022).
Anugrah Global Citizen Award pada Presiden Jokowi secara tidak langsung menjadi ajang konser kecil John Legend yang membawakan beberapa lagu, seperti “Here Comes the Sun,” “Save Room,” “Tonight, Best That You Can Have” dan “All of Me.”
John Legend mengatakan “sangat senang bisa kembali ke Bali, ke Indonesia.” Dengan wajah sumringah ia mengatakan Bali adalah “salah satu tempat paling favorit” baginya, di mana ia berkali-kali datang untuk berlibur dan melangsungkan pertunjukkan.
Tetapi John Legend juga menegaskan pentingnya melangsungkan forum seperti Global Food Security Forum atau Forum Ketahanan Pangan Dunia ini untuk memastikan agar tidak ada orang yang kelaparan. “Kita harus memerangi kelaparan dunia, ini isu yang sangat besar, karena kita memiliki apapun di dunia untuk memastikan agar setiap orang dapat makan. Kita hanya perlu itikad baik, kemurahan hati dan cinta untuk melakukannya.”
John Legend Sitir Sebagian AS yang Juga Diselimuti Kelaparan
John Legend secara terbuka mengungkapkan bahaya kelaparan yang membayangi negara seperti Amerika sekali pun dan menggarisbawahi pentingnya dialog dan mencari solusi atas isu ini.
“Bahkan di Amerika, negara sangat kaya yang bangga dengan kesetaraan dan filantropi, tetapi jutaan orang kelaparan setiap hari. Sesuatu yang membuat saya dan istri saya kini memusatkan perhatian pada isu ini, untuk memastikan agar anak-anak kita punya makan untuk dimakan, bisa makan di sekolah dan dirumah. Jadi merupakan hal penting ketika Atlantic Council, pemerintah Indonesia, Tri Hasta foundation melangsungkan forum ini di sela-sela KTT G20 karena inilah dialog yang kita perlu lakukan. Tidakkah demikian?,” jelasnya.
Forum Ketahanan Pangan Global yang dilangsungkan Atlantic Council di sela-sela KTT G20 ini berlangsung pada 12-13 November lalu dengan melibatkan berbagai sektor guna mendiskusikan secara konkrit langkah-langkah mengatasi kekurangan pangan dan memperkuat sistem rantai pasokan pangan yang lebih tangguh. Forum ini mempertemukan pejabat-pejabat pemerintah, pemimpin perusahaan dan bisnis, pakar, aktivis dan warga masyarakat. [em/ab]
Forum