Pesawat-pesawat militer Israel menyerang sejumlah sasaran di Jalur Gaza, Senin pagi (18/1), sebagai tanggapan atas dua roket yang ditembakkan dari wilayah Palestina.
Dalam sebuah pernyataannya, militer Israel mengatakan jet-jet tempurnya menghantam beberapa posisi penting Hamas, termasuk lokasi-lokasi penggalian terowongan bawah tanah, yang beberapa di antaranya membentang hingga Israel.
Belum ada laporan mengenai apakah ada korban cedera akibat serangan udara tersebut.
Sejauh ini juga belum ada laporan mengenai kerusakan atau cedera di pihak Israel akibat roket-roket yang ditembakkan dari wilayah Palestina.
Belum jelas siapa yang menembakkan kedua roket tersebut. Hamas memberlakukan gencatan senjata tidak resmi dengan Israel, tetapi Israel menganggap kelompok itu bertanggung jawab atas setiap serangan yang berasal dari Gaza.
Hamas menuduh Israel tidak memenuhi kewajiban-kewajiban yang disepakati dalam gencatan senjata itu. Kewajiban-kewajiban tersebut mencakup pelonggaran blokade yang melumpuhkan di kantong Palestina, dan pemberian izin pembangunan proyek-proyek infrastruktur skala besar dan penciptaan lapangan kerja.
Israel dan Hamas telah berperang tiga kali sejak kelompok militan Islam itu merebut kekuasaan di Jalur Gaza pada 2007. Meskipun tidak ada konfrontasi besar yang terjadi sejak 2014, bentrokan lintas batas dan gejolak di antara kedua belah pihak di daerah kantong pantai itu sering terjadi.
Meski serangan roket militan dan serangan pembalasan Israel masih sering terjadi, sebagian besar kekerasan sebetulnya cenderung melemah dalam beberapa bulan terakhir karena wabah virus corona di kedua wilayah tersebut. [ab/uh]