Tautan-tautan Akses

Jerman Perlu Periode Transisi Penuh untuk Beralih dari Batu Bara Rusia


Asap tampak mengepul keluar dari cerobong Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara di Niederaussem, Jerman, pada 24 Oktober 2021. (Foto: AP/Michael Probst)
Asap tampak mengepul keluar dari cerobong Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara di Niederaussem, Jerman, pada 24 Oktober 2021. (Foto: AP/Michael Probst)

Jerman tampaknya akan menggunakan periode penuh selama empat bulan untuk melaksanakan transisi dari penggunaan batu bara asal Rusia sebagai pengimplementasian dari sanksi yang diberlakukan oleh Uni Eropa, demikian disampaikan Kanselir Olaf Scholz pada Kamis (7/4).

Para duta besar Uni Eropa sepakat dengan paket sanksi ke lima terhadap Rusia termasuk embargo batu bara, dengan periode peralihan selama 120 hari guna memberi negara anggota Uni Eropa menemukan pemasok alternatif.

“Kami membutuhkan periode waktu ini," kata Scholz dalam sebuah konferensi pers menyusul pertemuannya dengan pemimpin dari ke 16 negara bagian federasi Jerman.

“Kalau bisa lebih cepat itu bagus, tetapi kami butuh beberapa waktu, dan perusahaan juga membutuhkannya, meskipun mereka sudah mencari pemasok baru dalam beberapa waktu belakangan,” tambah Scholz.

Sebuah laporan Kementerian Perekonomian Jerman yang disiapkan untuk parlemen memperingatkan bahwa Jerman terpaksa harus mematikan salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara miliknya jika langsung mengakhiri impor pasokan dari Rusia.

Sebuah larangan langsung dan mendadak terhadap impor batu bara Rusia akan mengakibatkan kekurangan batu bara dalam beberapa minggu, demikian kata laporan itu. [jm/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG