Tautan-tautan Akses

Jerman Perketat UU Suaka, Migran Khawatir Dideportasi


Sebuah komplek di luar kota Schwabisch Gmuend dekat Stuttgart dihuni 200 pencari suaka dari 25 negara.
Sebuah komplek di luar kota Schwabisch Gmuend dekat Stuttgart dihuni 200 pencari suaka dari 25 negara.

Jerman memperketat UU migrasinya karena banyaknya jumlah pengungsi yang tiba di perbatasannya, dengan menetapkan beberapa negara Balkan sebagai negara aman untuk mendeportasi para pencari suaka yang gagal.

Di seluruh Jerman, bekas barak-barak militer peninggalan perang dunia kedua diubah menjadi tempat penampungan pengungsi abad ke-21.

Sebuah komplek di luar kota Schwabisch Gmuend dekat Stuttgart dihuni 200 pencari suaka dari 25 negara.

Di dalam dapur umum, Gambor dan teman-temannya memasak sosis dan kol untuk makan siang. Gambor berasal dari Bosnia, yang baru-baru ini ditetapkan sebagai negara aman oleh pemerintah Jerman, yang berarti kecil kemungkinan baginya untuk memperoleh suaka.

Gambor mengatakan dia tidak akan aman di Bosnia. Negara itu tidak aman bagi keluarga dan anak-anaknya.

Temannya Ermir berasal dari Kosovo, sebuah negara lain yang baru-baru ini ditetapkan sebagai negara yang aman.

“Saudara laki-laki saya tewas, ayah saya tewas, keduanya dibunuh,” katanya. “Saya lari dari Kosovo dengan anak-anak dan isteri saya. Apabila masih berada di Kosovo, kami mungkin sudah dibunuh.”

Pihak berwenang setempat tidak membedakan kewarganegaraan manapun; nasib para pengungsi diputuskan lewat pengadilan suaka.

Kini perumahan pengungsi sedang dibangun di dekatnya, untuk dihuni 160 pengungsi. Tetapi lokasi itu dibakar orang tak dikenal bulan Desember, sehingga proyek itu tertunda beberapa bulan.

Walikota setempat Richard Arnold mengatakan Jerman menghadapi krisis migran dengan caranya sendiri, dan negara-negara Eropa lain harus menanggung beban yang sama.

“Yang kami butuhkan adalah kebijakan imigrasi yang konsisten, yang belum ada di Jerman. Dan kita juga perlu mengadakan diskusi mengenai batas-batas wilayah Eropa. Sekarang ini kenyataannya peraturan yang berlaku di Eropa berantakan.”

Eropa sedang memperkeras sikapnya. Jerman memperketat UU suaka, dan Uni Eropa memperkuat pasukan perbatasannya.

Tetapi anggota DPR dari Schwabisch Gmund Klaus Pavel, seorang anggota Partai Persatuan Demokrat Kristenpimpinan Kanselir Angela Merkel mengatakan Eropa punya kewajiban moral untuk membantu.

Dia mengatakan semua orang di dunia yang mampu, harus siap untuk membantu, untuk menampung siapapun yang membutuhkan.

Di Schwabisch Gmund, pihak berwenang setempat berkeras bahwa respon terbaik untuk menanggapi kekhawatiran mengenai migrasi adalah dengan mengintegrasikan para pegungsi secepat mungkin dan membuktikan bahwa mereka bisa menjadi aset bagi rakyat Jerman. [vm/ii]

XS
SM
MD
LG