Jerman dan Norwegia Kamis secara resmi meluncurkan kabel energi bawah laut di antara ke dua negara, proyek yang membantu usaha Eropa untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg, bersama pejabat pemerintah dan industri lain, ikut dalam upacara virtual untuk secara simbolis menyalakan saklar dari proyek bernilai lebih dari $2,2 miliar itu.
Kabel 623 kilometer itu sudah dioperasikan selama paling sedikit satu bulan, tetapi baru dibuka secara resmi pada Kamis (27/5). Kabel yang dikenal sebagai NordLink memungkinkan pertukaran energi terbarukan di antara kedua negara, memungkinkan listrik yang dihasilkan panel surya dan turbin angin dari Jerman masuk ke Norwegia, yang akan mengirim kembali listrik yang dihasilkan sebagian besar dari PLTA Norwegia.
Dalam upacara virtual ini, Merkel menyebutnya sebagai hari baik untuk kerja sama. “Jerman dan Norwegia bekerja sama semakin erat, dan NordLink merupakan sukses luar biasa untuk kerja sama energi di antara kedua negara kita.”
Inter-konektivitas diantara berbagai negara merupakan salah satu pilar strategi iklim Uni Eropa. Proyek lintas batas yang mirip juga berlangsung antara Norwegia dan Belanda, Belanda dan Inggris, serta Denmark dan Belanda.
NordLink akan membantu Jerman mencapai sasaran pengurangan emisi karbon dioksida. Pemerintah Jerman baru-baru ini mengumumkan akan mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi “net-zero” pada 2045. Jerman akan menutup PLTN (nuklir) tahun depan dan mengurangi penggunaan batu bara sampai mencapai nol pada 2038. [jm/ka]