Jepang secara resmi memproklamasikan Putra Mahkota Akishino sebagai pewaris takhta pada Minggu (8/11). Hal ini menjadi yang terakhir dari serangkaian upacara setelah kakak laki-lakinya, Kaisar Naruhito, menjadi raja tahun lalu setelah ayah mereka turun tahta.
Menurut rencana, upacara akan dilakukan pada April tetapi terpaksa ditunda karena adanya pandemi Covid-19.
Menurut hukum Jepang, hanya laki-laki yang bisa mewarisi takhta. Kadi satu-satunya keturunan Naruhito, Putri Aiko yang berusia 18 tahun, tidak memenuhi syarat. Langkah untuk mengamandemen undang-undang gagal ketika istri Akishino melahirkan seorang putra, Hisahito, pada tahun 2006.
"Saya sangat merenungkan tanggung jawab Putra Mahkota dan akan melaksanakan tugas saya," kata Akishino dengan jubah oranye di depan para hadirin, yang sebagian besar mengenakan topeng, menurut rekaman oleh penyiar publik NHK, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Akishino (54 tahun) adalah salah satu dari hanya tiga pewaris takhta bersama dengan Hisahito (14 tahun), dan Pangeran Hitachi (84 tahun), adik dari Kaisar Emeritus Akihito yang mengundurkan diri pada tahun lalu. [ah]