Jepang sedang menyusun paket stimulus baru senilai $ 1,1 triliun termasuk anggaran pengeluaran langsung dalam jumlah besar untuk mengatasi pukulan ekonomi akibat pandemi virus corona.
Reuters melaporkan rancangan anggaran itu pada Rabu (27/5).
Paket stimulus itu akan didanai sebagian dengan anggaran tambahan kedua, di luar dari paket senilai $ 1,1 triliun yang bulan lalu sudah disalurkan. Jumlah total dana yang dihabiskan Jepang untuk memerangi virus tersebut mencapai 234 triliun yen atau sekitar 40 persen dari produk domestik bruto Jepang.
Paket stimulus pemerintah senilai 117 triliun yen ($ 1,1 triliun) yang baru tersebut akan disusun pada Rabu (27/5) mencakup 33 triliun yen untuk pengeluaran langsung, sebagaimana ditunjukkan oleh rencana anggaran itu.
Menurut rancangan anggaran tersebut untuk mendanai sejumlah pembiayaan, Jepang akan mengeluarkan tambahan 31,9 triliun yen dalam bentuk obligasi pemerintah melalui anggaran tambahan kedua untuk tahun fiskal saat ini yang akan berakhir pada Maret 2021.
"Kita harus melindungi pelaku bisnis dan lapangan perkerjaan dengan cara apa pun saat menghadapi rintangan yang sulit menghadang. Kita juga harus melakukan segala langkah yang diperlukan untuk mempersiapkan gelombang epidemi selanjutnya," kata Perdana Menteri Shinzo Abe dalam pertemuan dengan para anggota parlemen dari partai yang berkuasa, Rabu (27/5).
Sejumlah pejabat pemerintah menyatakan paket stimulus baru itu termasuk langkah-langkah diantaranya penambahan pengeluaran medis, bantuan kepada perusahaan-perusahaan yang kesulitan membayar sewa, dukungan dana bagi pelajar yang kehilangan kerja paruh waktu, dan tambahan subsidi bagi perusahaan yang menderita akibat penjualan yang merosot. [mg/ft]