China telah menarik perhatian dalam beberapa bulan ini karena kampanye anti-spionasenya yang diberitakan luas yang mencakup dua kasus pidana dan beberapa peringatan kepada masyarakat mengenai bahayanya mata-mata asing.
Pekan lalu pemerintah China menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang teknisi komputer, Huang Yu, atas tuduhan membantu mata-mata asing. Peradilan itu diadakan hanya beberapa bulan setelah China mengumumkan dakwaan terhadap seorang pria lain, warga Kanada yang mempunyai sebuah kafe di perbatasan China dengan Korea Utara, dengan tuduhan mata-mata dan mencuri rahasia negara.
Tetapi penjatuhan hukuman terhadap Huang bertepatan dengan Hari Pendidikan Keamanan Nasional yang pertama dalam sejarah.
Huang, yang bekerja pada perusahaan teknik yang mengkhususkan diri dalam enkripsi, menurut CCTV, membayar lebih dari $700 ribu antara tahun 2002 dan 2011 untuk mengirim informasi rahasia kepada sebuah negara asing yang tidak disebut namanya. Ibu dan iparnya juga dihukum atas tuduhan membantunya.
Huang muncul pada CCTV dan memperingatkan orang di China bahwa kalau mereka melakukan kegiatan mata-mata untuk kekuatan asing, supaya menyerahkan diri. “Itu lebih baik bagi keluargamu dan untukmu,” katanya.
William Nee, peneliti China untuk Amnesty International, mengatakan penghukuman Huang, dan kampanye China melawan spionase, kemungkinan akan menimbulkan xenofobia. [gp]