Jepang bersiap-siap menghadapi badai dahsyat. Badai yang pada Jumat (4/9) masih bergerak mendekati wilayah selatan Jepang itu diperkirakan akan menghantam akhir pekan ini.
Badai Haishen, atau Dewa Laut dalam bahasa China, kemungkinan akan mencurahkan hujan lebat, dan menimbulkan gelombang pasang di Okinawa dan Kyushu, Minggu pagi, kata Badan Meteorologi Jepang.
Yoshihisa Nakamoto, juru bicara tersebut, dalam sebuah konferensi pers yang ditayangkan televisi, mengimbau warga Jepang di lintasan badai itu untuk berjaga-jaga dan menyimpan ekstra pangan, air dan kebutuhan lainnya.
Badai itu kini sedang bergerak ke arah utara di Samudera Pasifik dengan kecepatan 15 kilometer per jam. Menjelang Minggu pagi, badai itu diperkirakan akan membawa angin dengan kecepatan maksimal 198 kilometer per jam.
Sejumlah pejabat di Jepang mengatakan, kekuatan Haishen setara dengan badai yang menghantam wilayah tengah Jepang pada September 1959, yang menewaskan lebih dari 5.000 orang.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, pemerintah telah membentuk tim tanggap darurat dan mendesak orang-orang untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menyelamatkan diri.
Ia mengatakan, sembilan waduk telah dikosongkan sebagian di Nagasaki, Kagoshima dan prefektur-prefektur di barat daya untuk menurunkan risiko banjir.
Sebelumnya pekan ini, Jepang dihantam badai Maysak. Badai itu mengakibatkan puluhan orang cedera, Terputusnya aliran listrik ke ribuan rumah dan berbagai kerusakan lain. Akibat badai tersebut juga, sebuah kapal angkut ternak berbobot hampir 12 ribu ton tenggelam dekat Jepang. [ab/uh]