Hari Selasa (17/2), Jepang mengatakan akan menyerahkan dana bantuan pengembangan $15,5 juta untuk mendukung upaya anti-terorisme di Timur Tengah dan Afrika. Langkah itu diambil setelah dua sandera Jepang dipenggal kepala mereka baru-baru ini oleh militan ISIS.
Menteri Luar Negeri Fumio Kishida mengemukakan sumbangan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat kapasitas kontra-terorisme di kawasan-kawasan yang terimbas oleh kelompok itu dan kelompok-kelompok militan lainnya.
Awal tahun ini, sebelum krisis sandera tersebut, PM Shinzo Abe mengumumkan dana $200 juta dalam bentuk bantuan non-militer bagi negara-negara yang memerangi militan ISIS, yang menguasai wilayah-wilayah luas di Irak dan Suriah.
Wakil Menteri Luar Negeri Yasuhide Nakayama akan mengumumkan bantuan yang akan didistribusi lewat organisasi-organisasi internasional, pada sebuah konferensi hari Kamis di Washington.
Jepang, yang tidak diancam langsung oleh kelompok militan itu, sampai pada pembunuhan dua sandera warga mereka baru-baru ini, masih mengalami syok dan sedang meninjau langkah-langkah anti-terorismenya. Negara itu sedang mengincar menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas tahun 2020 di Tokyo.