Tautan-tautan Akses

Jenderal Ukraina: Lebih Banyak Senjata Dibutuhkan bagi Keberhasilan Serangan Balasan


Jenderal Valery Zaluzhny, perwira tinggi angkatan bersenjata Ukraina (foto: dok).
Jenderal Valery Zaluzhny, perwira tinggi angkatan bersenjata Ukraina (foto: dok).

Lebih banyak senjata diperlukan oleh militer Ukraina untuk serangan balasan yang efektif, kata Jenderal Valery Zaluzhny, perwira tinggi angkatan bersenjata Ukraina, dalam sebuah wawancara dengan harian The Washington Post.

Zaluzhny mengungkapkan kekecewaannya bahwa meskipun Ukraina diperkirakan akan dengan cepat mengambil kembali wilayah pendudukan Rusia, ia harus menunggu – dalam skenario terbaik – setidaknya sampai musim gugur sebelum menerima kiriman pesawat tempur F-16 buatan Amerika.

Komandan Ukraina menunjuk doktrin NATO sendiri, yang menyerukan superioritas udara sebelum melancarkan serangan. Meskipun demikian, para pemimpin Barat lamban memasok jet-jet tempur, keluh Zaluzhny.

Dia juga mengatakan pasukannya memiliki amunisi yang terbatas, menambahkan mereka telah kalah sepuluh kali lipat dari musuh.

Jadi, itu “membuat saya kesal,” kata Zaluzhny, ketika dia mendengar bahwa serangan balasan Ukraina yang telah lama ditunggu-tunggu di timur dan selatan negara itu mulai lebih lambat dari yang diharapkan – sebuah pendapat yang diungkapkan secara terbuka oleh pejabat Barat dan analis militer. Namun, dia mengatakan bahwa pasukannya telah mendapatkan beberapa tempat, bahkan jika mereka hanya berjarak 500 meter setiap hari.

"Ini bukanlah sebuah pertunjukan," kata Zaluzhny, Rabu (28/6), di kantornya di markas Staf Umum Ukraina.

“Ini bukan pertunjukan yang ditonton dan dipertaruhkan oleh seluruh dunia atau apa pun. Setiap hari, setiap meter (wilayah Ukraina) harus dibebaskan dengan darah,” tegasnya.

“Tanpa pasokan penuh, rencana ini sama sekali tidak layak,” katanya. “Tapi mereka sedang dieksekusi. Ya, mungkin tidak secepat yang diinginkan oleh para peserta pertunjukan, para pengamat, tapi itu masalah mereka."

Pasukan Ukraina telah berhasil membebaskan sembilan permukiman di wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia, menurut Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov, meskipun serangan utama belum datang.

Tentara Ukraina menembakkan meriam di dekat Bakhmut, sebuah kota di Ukraina timur di mana pertempuran sengit melawan pasukan Rusia tengah berlangsung, di wilayah Donetsk, bulan lalu (foto: dok).
Tentara Ukraina menembakkan meriam di dekat Bakhmut, sebuah kota di Ukraina timur di mana pertempuran sengit melawan pasukan Rusia tengah berlangsung, di wilayah Donetsk, bulan lalu (foto: dok).

Perbatasan utara

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta pimpinan militer seniornya untuk memperkuat sektor militer utara Ukraina setelah kedatangan pemimpin tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, di Belarus.

"Keputusannya ... adalah untuk Panglima [Jenderal Valeriy] Zaluzhny dan komandan 'Utara' [Jenderal Serhiy] Naev untuk menerapkan serangkaian langkah untuk memperkuat arah ini," kata Zelenskyy di aplikasi perpesanan Telegram.

Zelenskyy tidak menyebut bos Grup Wagner Prigozhin dalam postingan singkat di Telegram.

Juru bicara Keamanan Nasional John Kirby mengatakan kepada VOA bahwa AS akan “terus memantau aktivitas Wagner di mana pun mereka berada di seluruh dunia, dan kami akan terus meminta pertanggungjawaban mereka dengan benar atas tindakan kekerasan, mematikan, dan ilegal yang mengerikan yang telah mereka lakukan, dan juga yang mereka masih mampu lakukan.”

Setelah mendorong pasukan Rusia keluar dari wilayah utara tahun lalu, Ukraina mengambil langkah untuk memperketat pertahanan perbatasannya dengan Belarus, sekutu dekat Rusia.

Prigozhin terbang dari Rusia ke pengasingan di Belarus pada hari Selasa (27/6) di bawah kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Presiden Alexander Lukashenko yang mengakhiri pemberontakan tentara bayarannya di Rusia pada hari Sabtu. [pp/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG