Tautan-tautan Akses

49 Jasad Migran Ditemukan di 2 Kuburan Massal di Libya


Sejumlah jenazah migran dimasukkan ke dalam kantung jenazah setelah ditemukan di sebuah kuburan massal di Jikharra, Libya, pada 5 Februari 2025. (Foto: Alwahat district Security Directorate/Handout via Reuters)
Sejumlah jenazah migran dimasukkan ke dalam kantung jenazah setelah ditemukan di sebuah kuburan massal di Jikharra, Libya, pada 5 Februari 2025. (Foto: Alwahat district Security Directorate/Handout via Reuters)

Lembaga amal al-Abreen, yang membantu para migran di Libya timur dan selatan, mengatakan bahwa beberapa jasad itu tampaknya ditembak dan dibunuh sebelum dikuburkan. 

Pihak berwenang Libya menemukan hampir 50 jasad dari dua kuburan massal di gurun bagian tenggara negara itu, kata para pejabat pada Minggu (9/2). Itu merupakan tragedi terbaru yang melibatkan orang-orang yang berusaha mencapai Eropa melalui negara Afrika Utara itu yang dilanda kekacauan.

Di kuburan massal pertama ditemukan 19 jasad pada Jumat (7/2), di sebuah pertanian di Kufra, kata direktorat keamanan dalam pernyataan. Ia menambahkan bahwa pihak berwenang membawa mereka untuk diautopsi.

Pihak berwenang mengunggah gambar di halaman Facebook-nya, memperlihatkan petugas polisi dan petugas medis menggali pasir dan menemukan jasad-jasad itu dibungkus selimut.

Lembaga amal al-Abreen, yang membantu para migran di Libya timur dan selatan, mengatakan bahwa beberapa jasad itu tampaknya ditembak dan dibunuh sebelum dikuburkan.

Di kuburan massal kedua, juga di Kufra, ditemukan sedikitnya 30 jasad, setelah penggerebekan di pusat perdagangan manusia, menurut Mohamed al-Fadeil, kepala ruang keamanan di Kufra. Para penyintas mengatakan hampir 70 orang terkubur di kuburan itu, tambahnya. Pihak berwenang masih mencari di area tersebut.

Kemudian pada Minggu, pihak berwenang mengatakan telah membebaskan 76 migran dari pusat perdagangan manusia dan menangkap tiga orang — 1 warga Libya dan 2 warga negara asing — atas dugaan menahan dan menyiksa para migran. Jaksa memerintahkan para tersangka untuk tetap ditahan sambil menunggu penyelidikan.

Kuburan massal migran bukan hal yang aneh di Libya. Tahun lalu, pihak berwenang menemukan jasad sedikitnya 65 migran di wilayah Shuayrif, 350 km di selatan ibu kota, Tripoli.

Libya adalah titik transit utama bagi para migran dari Afrika dan Timur Tengah yang berusaha mencapai Eropa. Negara itu terjerumus ke kekacauan pasca pemberontakan yang didukung NATO yang menggulingkan dan menewaskan otokrat Muammar Gaddafi pada 2011.

Libya yang kaya minyak telah diperintah selama sebagian besar dekade terakhir oleh pemerintahan yang bersaing di Libya timur dan barat. Masing-masing didukung rangkaian milisi dan pemerintah asing. [ka/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG