Orang-orang bersenjata tak dikenal di Pakistan telah membunuh jaksa utama dalam penyelidikan pembunuhan tahun 2007 terhadap mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto dan serangan yang mematikan di Ibukota India, Mumbai tahun 2008.
Polisi dan saksi mata mengatakan, jaksa Chaudhry Zulfiqar sedang dalam perjalanan ke pengadilan anti terorisme di Rawalpindi, yang bertetangga dengan Islamabad ketika kawanan bersenjata mencegat mobilnya di daerah tempat tinggal di Ibukota Pakistan dan menembaknya sampai mati.
Polisi melakukan pencarian besar-besaran di seluruh Islamabad, dalam usaha menangkap orang-orang bersenjata yang melarikan diri dari tempat itu.
Dua jaksa dalam kasus Bhutto, Mohammad Azhar Chaudhry mengatakan kepada VOA, bahwa dia dan rekannya yang tewas dibunuh, semula akan tampil di depan hakim pengadilan anti terorisme Jum’at pagi, untuk mengemukakan argumen baru dalam kasus pembunuhan Bhutto.
Chaudhry mengatakan, para jaksa mendapat tekanan selama beberapa hari ini dan khawatir mengenai keamanan pribadi mereka. Tetapi ia tidak menguraikan lebih rinci terkait hal tersebut. Beberapa tertuduh pelaku pembunuhan disidangkan dalam kasus Bhutto, tetapi belum ada yang dinyatakan bersalah setelah lima tahun berjalan.
Mantan Perdana Menteri Bhutto tewas akibat tembakan dan bom bunuh diri ketika berkampanye di Rawalpindi. Mantan penguasa militer Pervez Musharraf merupakan salah satu tersangka, karena dia memimpin negara pada saat terjadinya pembunuhan terhadap PM Bhutto.
Kasus tersebut telah mendapat perhatian lagi sejak Pervez Musharraf kembali ke Pakistan bulan Maret, setelah dua tahun tinggal di pengasingan atas kehendak sendiri. Kembalinya Musharraf ke negara tersebut diakuinya untuk mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dalam pemilu tanggal 11 Mei. Sejak kedatangannya, nasib mantan presiden itu semakin memburuk.
Hari Selasa, pengadilan di kota Peshawar, Pakistan barat-laut, melarang Musharraf berusaha memperoleh jabatan dalam pemerintahan Pakistan.
Pengadilan tanggal 20 April mengenakan tahanan rumah terhadap Musharraf terkait tuduhan penahanan hakim-hakim secara tidak sah saat berkuasa tahun 2007. Beberapa hari kemudian, hakim menolak pembebasan dengan uang jaminan bagi Musharraf.
Mantan Panglima Angkatan Darat itu sekarang dikenai tahanan rumah di pinggiran kota Islamabad, terkait beberapa kasus pengadilan yang tertunda.
Laporan PBB tahun 2010 mengatakan setiap penyelidikan kematian mantan PM Benazir Bhutto tidak dapat menutup kemungkinan adanya keterlibatan para anggota militer dan pejabat keamanan dalam insiden tersebut.
Polisi dan saksi mata mengatakan, jaksa Chaudhry Zulfiqar sedang dalam perjalanan ke pengadilan anti terorisme di Rawalpindi, yang bertetangga dengan Islamabad ketika kawanan bersenjata mencegat mobilnya di daerah tempat tinggal di Ibukota Pakistan dan menembaknya sampai mati.
Polisi melakukan pencarian besar-besaran di seluruh Islamabad, dalam usaha menangkap orang-orang bersenjata yang melarikan diri dari tempat itu.
Dua jaksa dalam kasus Bhutto, Mohammad Azhar Chaudhry mengatakan kepada VOA, bahwa dia dan rekannya yang tewas dibunuh, semula akan tampil di depan hakim pengadilan anti terorisme Jum’at pagi, untuk mengemukakan argumen baru dalam kasus pembunuhan Bhutto.
Chaudhry mengatakan, para jaksa mendapat tekanan selama beberapa hari ini dan khawatir mengenai keamanan pribadi mereka. Tetapi ia tidak menguraikan lebih rinci terkait hal tersebut. Beberapa tertuduh pelaku pembunuhan disidangkan dalam kasus Bhutto, tetapi belum ada yang dinyatakan bersalah setelah lima tahun berjalan.
Mantan Perdana Menteri Bhutto tewas akibat tembakan dan bom bunuh diri ketika berkampanye di Rawalpindi. Mantan penguasa militer Pervez Musharraf merupakan salah satu tersangka, karena dia memimpin negara pada saat terjadinya pembunuhan terhadap PM Bhutto.
Kasus tersebut telah mendapat perhatian lagi sejak Pervez Musharraf kembali ke Pakistan bulan Maret, setelah dua tahun tinggal di pengasingan atas kehendak sendiri. Kembalinya Musharraf ke negara tersebut diakuinya untuk mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dalam pemilu tanggal 11 Mei. Sejak kedatangannya, nasib mantan presiden itu semakin memburuk.
Hari Selasa, pengadilan di kota Peshawar, Pakistan barat-laut, melarang Musharraf berusaha memperoleh jabatan dalam pemerintahan Pakistan.
Pengadilan tanggal 20 April mengenakan tahanan rumah terhadap Musharraf terkait tuduhan penahanan hakim-hakim secara tidak sah saat berkuasa tahun 2007. Beberapa hari kemudian, hakim menolak pembebasan dengan uang jaminan bagi Musharraf.
Mantan Panglima Angkatan Darat itu sekarang dikenai tahanan rumah di pinggiran kota Islamabad, terkait beberapa kasus pengadilan yang tertunda.
Laporan PBB tahun 2010 mengatakan setiap penyelidikan kematian mantan PM Benazir Bhutto tidak dapat menutup kemungkinan adanya keterlibatan para anggota militer dan pejabat keamanan dalam insiden tersebut.