Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza Selasa pagi (26/3). Sementara itu militer Israel melaporkan berlanjutnya tembakan roket dari wilayah Palestina.
Kekerasan itu bermula hari Senin (25/1) dengan serangan roket dari Gaza yang mencederai tujuh orang di sebuah rumah di sebelah utara Tel Aviv. Kekerasan memasuki hari ke-dua meskipun ada pernyataan dari para pejabat Palestina mengenai gencatan senjata yang dimediasi Mesir.
Pada Senin malam (25/3), serangan udara Israel menghantam puluhan target di Jalur Gaza, termasuk kantor pemimpin kelompok militan Hamas.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan udara tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang berkunjung ke Washington sewaktu serangan Hamas berlangsung. Ia mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Donald Trump bahwa Israel dan ia tidak akan mentoleransi hal tersebut. Israel “akan melakukan apapun yang harus dilakukan untuk membela rakyat dan negara kami,” kata Netanyahu.
Serangan roket itu merupakan yang kedua yang diarahkan ke Israel Tengah dalam beberapa pekan ini, dan mendorong Netanyahu untuk mempersingkat lawatannya ke Washington.
Sekjen PBB Antonio Guterres Senin mengatakan ia “sangat prihatin atas perkembangan terbaru” di Jalur Gaza. Ia menyebut serangan roket Hamas sebagai “pelanggaran serius dan tidak dapat diterima sama sekali” serta mendesak semua pihak agar “benar-benar menahan diri.”
Kekerasan ini telah menimbulkan kekhawatiran mengenai kemungkinan konflik yang lebih besar, hanya dua pekan menjelang pemilu di Israel. [uh]