Israel pada Minggu (20/6) mengatakan akan mengizinkan "ekspor produk pertanian terbatas" dari Gaza. Langkah itu diambil sebulan setelah gencatan senjata yang disepakati dengan penguasa Hamas untuk mengakhiri konflik 11 hari.
Wilayah yang ditinggali sekitar dua juta warga Palestina itu telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007.
Pembatasan ekstra yang diberlakukan sejak kekerasan intens bulan lalu menyebabkan para petani Gaza tak bisa mengekspor produk-produk seperti biasa. Akibatnya, produk seperti tomat dan stroberi berlimpah dan harganya merosot.
"Ekspor produk pertanian terbatas dari Jalur Gaza" akan dimulai Senin (21/6), kata COGAT dalam pernyataan. COGAT adalah badan militer yang mengurusi kegiatan sipil di Palestina.
Ditambahkannya bahwa "upaya sipil ini, yang disetujui oleh eselon politik, tergantug pada stabilitas keamanan."
Barang-barang akan diijinkan dibawa keluar dari Jalur Gaza lewat penyeberangan Kerem Shalom. [vm/pp]