Israel dan Palestina telah setuju mengajukan usulan mereka mengenai batas wilayah dan isu keamanan kepada perantara internasional yang berusaha untuk memulai kembali pembicaraan perdamaian langsung.
Juru Bicara Kuartet Perunding Perdamaian Timur Tengah mengumumkan persetujuan tersebut, Rabu (26/10) setelah kelompok itu mengadakan pembicaraan terpisah dengan utusan Israel dan Palestina di Yerusalem.
Juru bicara itu mengatakan kedua pihak telah setuju untuk mengadakan pertemuan yang teratur dengan para perunding dari kuartet itu dalam 90 hari berikut.
Kuartet tersebut terdiri dari Amerika, Uni Eropa, PBB dan Rusia. Kelompok ini telah berusaha untuk menghidupkan kembali pembicaraan langsung yang macet lebih dari setahun yang lalu setelah penangguhan pembangunan pemukiman Israel berakhir.
Palestina telah mengatakan mereka tidak akan melanjutkan pembicaraan tatap muka sampai Israel setuju menghentikan pembangunan di atas tanah yang dikehendaki Palestina sebagai bagian dari wilayah negara mereka di masa depan. Palestina juga menghendaki Israel menyetujui perbatasan negara Palestina di masa depan, berdasarkan pada perbatasan yang ada sebelum Israel merebut Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur dalam perang tahun 1967.
Israel menyambut baik seruan Kuartet untuk melanjutkan perundingan tetapi telah menolak persyaratan Palestina itu.