Israel telah mencabut pembatasan usia bagi jamaah Muslim di situs suci Yerusalem Timur yang sensitif, dalam sebuah langkah yang mungkin bertujuan untuk mengurangi ketegangan yang telah mengakibatkan gelombang kerusuhan maut.
Pembatasan itu, yang berlaku untuk setiap hari Jumat sejak bentrokan meletus pada pertengahan September, melarang pemuda Muslim memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. Masjid ini terletak di tanah suci yang dihormati oleh orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci.
Pelonggaran itu terjadi di tengah upaya diplomatik yang meningkat untuk mengakhiri kekerasan antara Israel dan Palestina.
Militer Israel mengatakan seorang warga Palestina yang dituduh menikam seorang tentara di Tepi Barat telah ditembak oleh tentara lainnya di Tepi Barat, Jumat.
Insiden itu terjadi hanya sehari setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan optimisme bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengakhiri kekerasan. Dia berkomentar setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Berlin.
Netanyahu telah berulang kali menuduh bahwa kekerasan itu adalah akibat langsung dari hasutan Palestina. Dia menyalahkan Hamas, gerakan Islam di Israel, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Kerry mendesak Israel dan Palestina agar berhenti menyalahkan satu sama lain dan mengambil tindakan untuk menghentikan kekerasan, yang telah menewaskan sedikitnya delapan orang Israel dan sekitar 50 warga Palestina. [as]