YERUSALEM —
Pertempuran antara pemberontak Suriah dan pasukan pemerintah di dekat perbatasan gencatan senjata Suriah dengan Israel dan di sepanjang perbatasan Suriah dengan Lebanon, telah meningkatkan kekhawatiran Israel bahwa konflik Suriah semakin dekat.
Pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan hari Kamis (6/6) mengamati dengan seksama ketika pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak bertempur untuk menguasai kawasan di perbatasan gencatan senjata di sisi Suriah yang memisah Suriah dari Israel .
Ini satu peringatan lagi bagi bangsa Israel betapa konflik di Suriah sudah semakin dekat ke Israel.
Meluasnya konflik Suriah telah menimbulkan kekhawatiran Israel tentang keamanan di sepanjang perbatasannya, sebagaimana disampaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan ini.
Netanyahu mengatakan, Timur Tengah sedang mengalami saat yang sangat sensitif – pergolakan, revolusi dan banyak perubahan. Ia menambahkan Israel tidak berniat terlibat dalam konflik-konflik ini tetapi siap mencegah ancaman apapun terhadap keamanan Israel.
Roket dan tembakan dari pertempuran antara pemberontak Suriah dan pasukan pemerintah telah beberapa kali mengenai Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel, dan membuat Israel membalasnya.
Sebagai tambahan, pesawat-pesawat Israel menyerang perlengkapan senjata yang tengah berada di Suriah yang menurut Israel ditujukan kepada gerakan Hezbollah Libanon. . Israel menganggap Hezbollah organisasi teroris.
Presiden Suriah Bashar Al Assad dalam wawancara pekan ini dengan stasiun televisi Al Manar milik Hezbollah mengatakan bahwa Suriah akan membalas jika diserang Israel.
Assad mengatakan, Suriah telah menanggapi secara langsung beberapa serangan Israel pada masa lalu, dan ini tergantung pada sikap masyarakat. Ia menambahkan jelas ada tekanan rakyat pada pemerintah Suriah untuk melancarkan gerakan perlawanan di Dataran Tinggi Golan.
Seorang analis dari Institute for National Security Studies di Tel Aviv – Bernadetta Berti – mengatakan meskipun konflik Suriah tidak menimbulkan dampak luas pada Israel, keamanan di Dataran Tinggi Golan menjadi keprihatinan.
“Ada kekhawatiran bahwa daerah perbatasan di Dataran Tinggi Golan akan semakin tidak stabil, tidak terkendali dan menjadi magnet bagi para pejuang asing, pelaku jihad atau sekedar militan pada umumnya yang mungkin memiliki agenda bermusuhan terhadap Israel,” ujar Berti.
Pihak berwenang Israel terutama sangat khawatir pada persenjataan canggih atau senjata-senjata kimia yang mungkin jatuh ke tangan Hizbullah atau kelompok-kelompok Islamis lainnya.
Israel mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan ini terjadi dan pesawat-pesawat tempurnya dikabarkan telah menyerang persenjataan semacam itu di Suriah, pada beberapa kesempatan tahun ini.
Israel mengatakan pihaknya juga akan bereaksi jika Rusia mengirim misil pertahanan udara S-300 ke Suriah seperti yang dijanjikannya.
Pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan hari Kamis (6/6) mengamati dengan seksama ketika pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak bertempur untuk menguasai kawasan di perbatasan gencatan senjata di sisi Suriah yang memisah Suriah dari Israel .
Ini satu peringatan lagi bagi bangsa Israel betapa konflik di Suriah sudah semakin dekat ke Israel.
Meluasnya konflik Suriah telah menimbulkan kekhawatiran Israel tentang keamanan di sepanjang perbatasannya, sebagaimana disampaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan ini.
Netanyahu mengatakan, Timur Tengah sedang mengalami saat yang sangat sensitif – pergolakan, revolusi dan banyak perubahan. Ia menambahkan Israel tidak berniat terlibat dalam konflik-konflik ini tetapi siap mencegah ancaman apapun terhadap keamanan Israel.
Roket dan tembakan dari pertempuran antara pemberontak Suriah dan pasukan pemerintah telah beberapa kali mengenai Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel, dan membuat Israel membalasnya.
Sebagai tambahan, pesawat-pesawat Israel menyerang perlengkapan senjata yang tengah berada di Suriah yang menurut Israel ditujukan kepada gerakan Hezbollah Libanon. . Israel menganggap Hezbollah organisasi teroris.
Presiden Suriah Bashar Al Assad dalam wawancara pekan ini dengan stasiun televisi Al Manar milik Hezbollah mengatakan bahwa Suriah akan membalas jika diserang Israel.
Assad mengatakan, Suriah telah menanggapi secara langsung beberapa serangan Israel pada masa lalu, dan ini tergantung pada sikap masyarakat. Ia menambahkan jelas ada tekanan rakyat pada pemerintah Suriah untuk melancarkan gerakan perlawanan di Dataran Tinggi Golan.
Seorang analis dari Institute for National Security Studies di Tel Aviv – Bernadetta Berti – mengatakan meskipun konflik Suriah tidak menimbulkan dampak luas pada Israel, keamanan di Dataran Tinggi Golan menjadi keprihatinan.
“Ada kekhawatiran bahwa daerah perbatasan di Dataran Tinggi Golan akan semakin tidak stabil, tidak terkendali dan menjadi magnet bagi para pejuang asing, pelaku jihad atau sekedar militan pada umumnya yang mungkin memiliki agenda bermusuhan terhadap Israel,” ujar Berti.
Pihak berwenang Israel terutama sangat khawatir pada persenjataan canggih atau senjata-senjata kimia yang mungkin jatuh ke tangan Hizbullah atau kelompok-kelompok Islamis lainnya.
Israel mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan ini terjadi dan pesawat-pesawat tempurnya dikabarkan telah menyerang persenjataan semacam itu di Suriah, pada beberapa kesempatan tahun ini.
Israel mengatakan pihaknya juga akan bereaksi jika Rusia mengirim misil pertahanan udara S-300 ke Suriah seperti yang dijanjikannya.