Serangan ISIS terhadap sebuah penjara di wilayah Timur Afghanistan yang menahan ratusan anggotanya masih berlanjut, Senin (3/8), kata Attaullah Khogyani, juru bicara gubernur provinsi Nangarhar.
Khogyani mengatakan, serangan itu menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai 43 lainnya. Ia mengungkapkan, jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah.
Serangan terhadap penjara di kota Jalalabad ini diawali dengan serangan bom bunuh diri di pintu gerbangnya pada malam sebelumnya. Sejumlah anggota kelompok itu kemudian melepaskan tembakan ke arah pasukan keamanan.
Seorang pejabat provinsi itu, yang berbicara dengan syarat namanya dirahasiakan karena tidak berwenang berbicara ke jurnalis, mengungkapkan, sejumlah tahanan berhasil kabur sewaktu bentrokan berlangsung.
Penjara itu menampung sekitar 1.500 tahanan. Ratusan di antara mereka adalah anggota afiliasi ISIS di provinsi tetangganya, yang terkenal dengan sebutan ISIS di Provinsi Khorasan.
Serangan itu berlangsung satu hari setelah Badan Intelijen Afghanistan mengatakan, seorang komandan senior kelompok itu tewas terbunuh oleh pasukan khusus Afghanistan dekat Jalalabad.
Juru bicara politik kelompok militan Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan kepada Associated Press, kelompoknya tidak terlibat dalam serangan di Jalalabad.
AS menjalin kesepakatan dengan Taliban, Februari lalu. Kesepakatan itu mencakup pertukaran tahanan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan, serta penarikan mundur pasukan asing dari negara itu. Kesepakatan itu belum sepenuhnya terwujud, namun AS dan NATO telah mulai menarik pasukan mereka. [ab/uh]