Tautan-tautan Akses

ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangkaian Bom di Sri Lanka


Upacara pemakaman para korban serangan bom di sebuah tempat pemakaman dekat gereja St. Sebastian di Negombo, Sri Lanka, Selasa (23/4).
Upacara pemakaman para korban serangan bom di sebuah tempat pemakaman dekat gereja St. Sebastian di Negombo, Sri Lanka, Selasa (23/4).

Kelompok teroris ISIS mengatakan hari Selasa (23/4) tanpa memberi bukti, bahwa mereka bertanggung jawab atas serangkaian ledakan bom di Srilanka yang menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai ratusan lainnya hari Minggu (21/4).

Pengakuan (klaim) Kelompok militan itu dilaporkan melalui kantor berita Amaq Selasa pagi, selagi penduduk di ibukota Sri Lanka, Kolombo sedang mengheningkan cipta untuk menghormat para korban serangan pada hari Paskah.

Presiden Maithripala Sirisena telah menyatakan hari berkabung nasional bagi lebih dari 300 korban tewas.

ISIS Tanpa Bukti Klaim Bertanggung Jawab atas Serangkai Bom di Sri Langka
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:12 0:00

Berbicara kepada wartawan Selasa malam, Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe mengatakan para penyelidik sedang menyelidiki klaim ISIS itu.

"Kami aparat keamanan, tentu saja berpandangan bahwa ada kaitan asing dan beberapa bukti yang menunjukkan ke sana, jadi jika ISIS mengklaimnya, kami akan menindaklanjuti klaim itu. Ada kecurigaan terkait dengan ISIS," ujarnya.

Wickremesinghe menambahkan, para penyelidik juga sedang menyelidiki laporan dari Menteri Pertahanan Sri Lanka yang mengatakan, serangan itu sebagai pembalasan atas serangan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru bulan lalu.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan, 40 orang telah ditahan sehubungan dengan pembantaian di Srilanka, yang menandai kekerasan paling mematikan yang melanda negara pulau Asia Selatan itu sejak perang saudara dua dasawarsa mereka berakhir pada 2009. Juru bicara itu juga mengatakan, jumlah korban tewas naik menjadi 310.

Perencanaan canggih di balik delapan ledakan yang menarget gereja-gereja dan hotel-hotel, menghancurkan ketenangan di negara kepulauan itu selama satu dasawarsa dan membuat bingung upara penyelidik dan pejabat. (ps)

Recommended

XS
SM
MD
LG