Para pejuang Kurdi setempat dan milisi Syiah telah bergabung dengan pasukan pemerintah untuk memerangi kelompok radikal Negara Islam (ISIS), dan mereka didukung oleh serangan udara koalisi.
Pasukan Irak di sebuah pangkalan militer di Utara bersiap untuk melangsungkan serangan udara. Komandan mereka, Jenderal Najim Al-Jabouri, mengatakan, polisi dan milisi kesukuan setempat akan berpartisipasi dalam pertempuran ini.
"Kita semua bekerja sebagai sebuah tim. Kita menjalin koordinasi tertinggi dengan pasukan peshmerga Kurdi, dengan pasukan mobilisasi rakyat dan dengan pasukan kesukuan yang berpartisipasi dalam pertempuran ini. Semua polisi dari berbagai departemen, polisi daerah dan federal, menambah kekuatan militer Irak, dan didukung oleh pasukan udara Irak dan pasukan udara koalisi," ujarnya.
Serangan udara koalisi telah mulai melemahkan posisi-posisi ISIS menjelang serangan darat itu. Pasukan khusus Irak dan para pejuang paramiliter Syiah, Rabu, berjuang untuk merebut kembali sebuah kilang minyak besar dari militan.
Seorang anggota pasukan elit khusus mengatakan, "Seperti yang Anda lihat, sekarang kita berada di lokasi kilang minyak. Atas kehendak Tuhan, kita akan membebaskan seluruh kilang ini dan kawasan di luar kilang ini dari militan."
Kompleks kilang minyak Baiji telah beberapa kali berpindah tangan dalam setahun terakhir. Pemerintah merebut kembali kilang itu dari militan pada bulan November, dan setelah sempat kehilangan kontrol, menguasai kembali kilang itu pada bulan April. Sebelumnya bulan ini, militan menerobos kompleks kilang itu dan berhasil menguasainya.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan VOA, Presiden Irak Fuad Masum mengakui bahwa mengalahkan militan yang juga dikenal sebagai Daesh itu tidaklah mudah.
"Memberantas ISIS tidaklah mudah karena mereka memiliki jaringan yang terdiri dari banyak kelompok atau agen yang tidak aktif, tidak hanya di Irak tapi juga di negara-negara lain," katanya.
"Inilah alasan mengapa kita harus memerangi ISIS di banyak medan. Salah satunya adalah perang di darat. Perang lainnya adalah menguras jaringan finansialnya. Kita juga harus bekerjasama dengan negara-negara lain dalam berbagi informasi intelijen mengenai siapa yang merupakan bagian dari ISIS dan siapa yang bekerja untuk ISIS," paparnya.
Presiden Masum menegaskan bahwa kerjasama internasional sangat penting untuk mengalahkan ISIS.
Sementara itu, para pejabat keamanan Irak mengatakan, dua bom mobil meledak di dua hotel bintang lima yang dijaga ketat di Baghdad, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai hampir 30 orang lainnya. Ledakan pertama terjadi di pelataran parkir hotel Babylonia Kamis malam, menewaskan enam orang dan melukai 14 lainnya. Beberapa menit kemudian, sebuah bom mobil lain meledak di luar Hotel Meredian, bekas Hotel Sheraton, menewaskan empat orang dan melukai 13 lainnya.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab, namun Irak mengalami serangan hampir setiap hari yang sering diklaim telah dilakukan oleh ISIS.