Kepala badan tenaga nuklir Iran mengatakan, usaha negara itu untuk memperoleh uranium telah membuat negara itu memiliki cadangan bahan bakar nuklir tersebut hingga sebanyak 950 ton.
Ali Akbar Salehi, ketua Badan Tenaga Atom Iran, mengatakan kepada TV pemerintah, Rabu (18/7), Iran telah mengimpor sekitar 400 ton uranium sejak tercapainya kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan negara-negara Barat. Dengan tambahan itu, Iran kini memiliki sekitar 900 hingga 950 ton uranium.
Salehi mengatakan, cadangan uranium itu cukup memadai untuk mewujudkan ambisi jangka panjang Irandalam mengoperasikan 190 ribu mesin sentrifugal untuk pengayaan uranium pada masa depan.
Kesepakatan nuklir yang dicapai Iran dengan sejumlah negara berpengaruh memungkinkan Teheran memperkaya uraniumnya hingga 3,67 persen. Tingkat pengayaan itu memungkinkan Iran mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklirnya, namun tidak untuk membuat senjata nuklir. Senjata nuklir membutuhkan uranium yang diperkaya hingga 90 persen.
Meski demikian, karena AS menarik diri dari kesepakatan itu Mei lalu, Iran bersumpah akan mendongkrak kapasitas pengayaan uraniumnya untuk mendesak negara-negara lain penandatangan kesepakatan tersebut memenuhi kewajiban mereka. [ab/uh]