Tautan-tautan Akses

Irak Siap Jamu Arab Saudi Dalam Laga Sepak Bola


Tim nasional sepak bola Irak pada saat bertanding di Piala Teluk 2017 melawan Bahrain di Stadion Sheikh Jaber al-Ahmad di Kuwait City, 23 Desember 2017.
Tim nasional sepak bola Irak pada saat bertanding di Piala Teluk 2017 melawan Bahrain di Stadion Sheikh Jaber al-Ahmad di Kuwait City, 23 Desember 2017.

Irak akan menjadi tuan rumah sepak bola internasional melawan Arab Saudi, Rabu (28/2),dalam pertandingan persahabatan untuk pertama kali dalam hampir empat dekade. Laga ini akan menjadi ajang diplomasi dan politik tingkat tinggi.

Pertandingan persahabatan itu akan berlangsung di Kota Basra. Irak berharap pertandingan melawan Arab Saudi, yang sudah masuk putaran final Piala Dunia 2018, bisa memperkuat alasan agar FIFA mencabut larangan untuk menyelenggarakan kompetisi internasional di negara tersebut.

Irak sudah tidak lagi menyelenggarakan pertandingan internasional di kandang sendiri sejak invasi 1990 terhadap Kuwait yang memicu embargo.

Baca: Rusia dan Arab Saudi Jadi Pertandingan Pembuka Piala Dunia 2018

Pelarang itu berlaku untuk semua pertandingan kecuali pertandingan kompetisi sepak lokal, dan masih berlaku setelah invasi Amerika pada 2003 yang menggulingkan Sadam Hussein.

Pelarangan sempat dicabut pada 2012. Tapi pemadaman listrik pada saat berlangsung pertandingan Irak-Yordania di Ibu Kota Kurdistan, Arbil, mendorong FIFA untuk memberlakukan kembali pelarangan ini.

Irak menyatakan kemenangan atas kelompok militan ISIS Desember 2017 lalu. Kemenangan ini mendorong FIFA untuk melonggarkan pelarangan ini, dengan membolehkan pertandingan persahabatan di stadion di Kota Arbil, Basra dan Karbala.

Bagi Arab Saudi, pertandingan mendatang adalah bagian dari proses lamban mendorong hubungan diplomatik dan ekonomi, dengan Irak setelah kejatuhan Saddam. Pada saat yang sama, Arab Saudia juga berusaha melawan pengaruh pesaingnya, Iran, di kawasan Timur Tengah.

“Politik muncul di setiap wilayah dan Arab Saudi adalah kekuatan politik utama,” kata Menteri Olahraga dan Pemuda Abdulhussein Abttan kepada AFP dalam sebuah wawancara.

“Saya berharap pertandingan ini akan menginspirasi team nasional lain untuk mengunjungi Irak. Hal ini akan mendukung upaya kami untuk mendapat pencabutan pelarangan FIFA secara keseluruhan di stadion-stadion kami,” kata dia. FIFA diperkirakan akan mengambil keputusan mengenai pelarangan pertandingan di Irak pada Maret ini.

Baca: Trofi Piala Dunia Tiba di Palestina

Irak juga akan menjadi tuan rumah turnamen empat negara pada Maret, di Karbala. Tapi Kuwait mundur dari turnamen ini.

Irak juga sudah mengundang Presiden FIFA Gianni Infantino untuk mengunjungi negara tersebut, kata juru bicara FIFA kepada AFP. Tapi belum diputuskan apakah Infantino akan melakukan lawatan ke Irak.

Lawatan Infantino “penting hanya untuk alasan-alasan simbolis,” kata James Dorsey, pakar sepak bola dan politik Timur Tengah.

“Kuncinya, FIFA akan mencabut larangan itu atau tidak. Karena dengan mencabut pelarangan, badan sepak bola itu mengatakan bahwa Irak adalah tempat aman untuk dikunjungi.”

Untuk Bassem Qassem, pelatih tim nasional, pertandingan di Basra lebih bersifat “protokol ketimban teknis bagi kami. Namun dampaknya bagi sepak bola Irak akan luar biasa.” [fw/au]

XS
SM
MD
LG