Tautan-tautan Akses

Irak Pindahkan Kelompok Kurdi Iran Jauhi Perbatasan


Situasi Zargwez, yang terletak di area perbatasan antara Iran dan Irak, setelah diserang oleh misil yang diluncurkan pasukan Iran pada 28 September 2022. (Foto: AFP)
Situasi Zargwez, yang terletak di area perbatasan antara Iran dan Irak, setelah diserang oleh misil yang diluncurkan pasukan Iran pada 28 September 2022. (Foto: AFP)

Irak telah mulai memindahkan kelompok oposisi Kurdi Iran menjauh dari perbatasan negaranya dengan Iran, kata kepala diplomat Irak pada Selasa (12/9). Langkah tersebut diambil setelah Iran memperingatkan bahwa negara tetangganya itu harus mengambil tindakan.

Pada konferensi pers, Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein mengatakan, “Langkah-langkah yang diperlukan telah diambil untuk mengusir kelompok-kelompok ini dari wilayah perbatasan. Mereka telah ditempatkan di kamp-kamp yang jauh di pusat Kurdistan,” sebuah wilayah otonom di Irak utara.

Setahun lalu, Iran melancarkan beberapa serangan rudal dan drone yang mematikan di wilayah Kurdistan Irak.

Serangan itu terjadi tepat setelah protes dimulai di Iran atas kematian Mahsa Amini, 22, warga Kurdi Iran yang ditahan polisi karena diduga melanggar aturan ketat berpakaian di republik Islam tersebut.

Iran menuduh kelompok Kurdi di Irak mengobarkan protes tersebut. Wilayah otonomi Kurdistan di Irak adalah lokasi kamp-kamp dan pusat-pusat logistik yang dioperasikan beberapa faksi Kurdi Iran, yang pada masa lalu dituduh Iran melayani kepentingan Barat atau Israel.

Pada Maret, kedua negara menandatangani perjanjian yang mencakup perbatasan bersama mereka.

Iran, pada bulan lalu, mengatakan berdasar kesepakatan tersebut, Irak harus melucuti senjata kelompok-kelompok itu sebelum 19 September, mengusir mereka dari basisnya dan memindahkan mereka ke sejumlah kamp.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani ketika itu mengatakan, “apapun yang terjadi, tenggat 19 September tidak akan diperpanjang,” dan Iran akan “memikul tanggung jawab” jika Irak tidak mematuhi.

Tanpa mempertanyakan soal perlucutan senjata, Menlu Hussein mengatakan Irak telah "mulai melaksanakan perjanjian tersebut." Ia akan menyampaikan pesan ini ke Iran dalam lawatannya pada Rabu (13/9).

“Kami berharap Iran tidak melakukan kekerasan terhadap Kurdistan atau kedaulatan Irak,” ujar Hussein.

Menurut Hussein, perundingan dengan Iran akan berfokus pada cara “menghentikan kelompok-kelompok oposisi ini melintasi perbatasan dan menggunakan senjata melawan pemerintah Iran.”

Mereka juga akan membahas pentingnya “menghindari ancaman kekerasan, dan ancaman pemboman wilayah tertentu di Kurdistan Irak.”

Hingga kini, pemerintah daerah Kurdistan Irak belum berbicara secara terbuka mengenai penerapan langkah-langkah tersebut, meskipun beberapa pertemuan antara pejabat-pejabat wilayah Kurdistan dan Iran telah dilakukan. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG