Pemerintah Irak mengatakan, pasukan keamanannya telah merebut sepenuhnya Mosul timur dari kelompok ISIS, lebih dari 100 hari setelah perang untuk membebaskan Mosul dimulai Oktober lalu.
ISIS kini terdesak ke Mosul barat dan telah kehilangan kontrol atas lima jembatan yang melintasi Sungai Tigris, Universitas Mosul dan kompleks reruntuhan Nineveh.
"Prestasi besar ini dicapai berkat persatuan rakyat Irak dan dukungan mereka terhadap pasukan keamanan,” kata PM Haider al-Abadi. "Kini saya mengajak pasukan kita yang berani untuk segera membebaskan seluruh Mosul.”
Al-Abadi memuji apa yang disebutnya usaha kepahlawanan angkatan darat negara itu, polisi dan pasukan kontra terorisme, serta para pejuang Peshmerga dan relawan.
"Ini prestasi monumental tidak hanya bagi pasukan keamanan Irak dan pemerintah berdaulat Irak, tapi juga bagi semua rakyat Irak,” kata Letnan Jenderal Stephen J. Townsend, komandan koalisi internasional kontra-ISIS di Irak.
Townsend menambahkan, perjuangan merebut Mosul barat kemungkinan akan lebih sulit daripada yang dilakukan di Mosul timur.
Namun, juru bicara Pentagon, kapten Angkatan Laut Amerika Serikat Jeff Davis, mengatakan kepada wartawan, Senin lalu (23/1), ISIS telah kehilangan banyak kemampuan dan banyak pejuang terbaik mereka di Mosul timur. [ab/as]