Tautan-tautan Akses

LSM Internasional Serukan Keringanan Utang bagi Nepal


Warga berusaha mencari barang-barang di antara reruntuhan rumahnya akibat gempa di Bhaktapur, Nepal (3/5). (AP/Bernat Amangue)
Warga berusaha mencari barang-barang di antara reruntuhan rumahnya akibat gempa di Bhaktapur, Nepal (3/5). (AP/Bernat Amangue)

Direktur Jubilee Network USA mengatakan negara itu membayar US$220 juta utang luar negeri per tahun sebelum gempa, uang yang seharusnya dapat dipakai untuk membangun kembali.

Sebuah lembaga swadaya masyarakat menyerukan keringanan utang bagi Nepal menyusul gempa dahsyat yang menewaskan lebih dari 7.000 orang dan membuat ribuan lainnya terluka atau kehilangan tempat tinggal.

Jubilee Network USA adalah koalisi kelompok-kelompok agama dan bantuan yang bekerja untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem. Direktur eksekutif koalisi, Eric LeCompte mengatakan, Nepal membayar US$220 juta utang luar negeri sebelum gempa. Ia mengatakan uang untuk pembayaran selanjutnya seharusnya dipakai untuk pembangunan kembali, perbaikan dan membantu negara pulih.

LeCompte mengatakan kreditor internasional sebelumnya memotong utang negara-negara Afrika Barat yang menderita akibat krisis Ebola. Ia mengatakan program keringanan utang yang ia usulkan harus diikuti dengan transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar. Hal itu berarti bahwa uang yang seharusnya dipakai membayar utang akan ditujukan pada warga-warga paling rentan, bukannya untuk keuntungan pajak perusahaan atau memperkuat militer, ujarnya.

Gerry Rice dari Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan lembaganya akan mengirimkan ahli-ahli untuk mengevaluasi kebutuhan Nepal "segera saat situasi kemanusiaan mereda." Ia mengatakan bahwa dalam kasus-kasus bencana, IMF biasanya memberikan pendanaan jangka menengah dan panjang untuk membantu upaya-upaya pembangunan kembali dan menawarkan bantuan teknis.

Nepal berpenduduk hampir 28 juta dan sebelum gempa dahsyat, perekonomiannya tumbuh lebih baik daripada tingkat tahunan 5 persen menurut Bank Dunia. Hilangnya ribuan nyawa, dan kerusakan meluas dari jalan, bangunan dan infrastruktur lain sepertinya akan mengganggu pertumbuhan. Pendapatan rata-rata hanya $730 per tahun, dan seperempat populasi Nepal hidup dalam kemiskinan.

Nepal juga berutang pada Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia, dan LeCompte mengatakan organisasinya mencoba membujuk lembaga-lembaga itu untuk mengurangi beban Nepal.

Recommended

XS
SM
MD
LG