Dua orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka, ketika sebuah mobil yang ditabrakkan ke arah kerumunan massa, Sabtu (7/4), di Kota Muenster, di barat laut Jerman.
Korban tewas ketiga adalah pengemudi mobil yang menembak dirinya sendiri di dalam mobil, kata polisi.
Juru bicara polisi, Andreas Bode, mengatakan para penyelidik sedang memeriksa laporan beberapa saksi bahwa dua orang lainnya melarikan diri dari dalam mobil tersebut. Ditambahkannya, polisi sedang menyelidiki obyek yang tampak mencurigakan yang ditemukan di dalam mobil itu.
Polisi mengatakan enam orang yang luka-luka dalam insiden itu berada dalam kondisi kritis.
Kawasan dimana mobil itu menabrak kerumunan massa itu terkenal karena toko-toko dan café, dan berdekatan dengan sebuah katedral bersejarah di kota itu. Kawasan yang menjadi sasaran tampaknya adalah kawasan duduk-duduk di luar sebuah kafe yang populer, dimana sejumlah pelanggan menikmati musim semi yang hangat.
Wali Kota Muenster Markus Lewe mengatakan kepada wartawan “seluruh warga Kota Muenster berdukacita atas hal yang mengerikan ini,” menunjukkan belasungkawa pada keluarga korban yang tewas dan mendoakan agar yang luka-luka segera pulih. Ditambahkannya, motif serangan itu masih belum diketahui.
Juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut laporan-laporan tentang insiden itu sebagai “berita yang mengerikan.” Merkel mengeluarkan pernyataan yang menyatakan ia “sangat terkejut dengan peristiwa mengerikan di Muenster.”
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan pejabat-pejabat federal kini berkomunikasi dengan mitra-mitra mereka di Muenster untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Pasca Serangan di Berlin, Jerman Waspada
Jerman berada dalam kondisi sangat waspada atas serangan teror sejak sebuah truk menabrak sebuah pasar Natal di Berlin dua tahun lalu, yang menewaskan 12 orang.
Sabtu (7/4), juga merupakan peringatan satu tahun serangan 7 April di Stockholm, Swedia, dimana sebuah truk menabrak kerumunan orang di depan sebuah pusat perbelanjaan. Lima orang tewas dalam serangan itu. Penyerang mengklaim sebagai anggota kelompok teror ISIS. [em/jm]