Tim penyelamat hari Selasa (9/2) masih berupaya untuk menemukan sedikitnya 35 pekerja konstruksi India yang terperangkap di dalam terowongan, dua hari setelah bendungan pembangkit listrik tenaga air yang mereka bangun tersapu air dari runtuhan gletser.
Para pejabat mengatakan jumlah korban tewas bertambah menjadi setidaknya 30, dan pekerja yang terperangkap termasuk di antara setidaknya 170 orang yang masih belum ditemukan setelah bagian gletser dari Nanda Devi, puncak tertinggi kedua di India, runtuh, membuat air dari danau glasial menerjang turun ke sungai Dhauliganga, Minggu (7/2).
Dinding air menghancurkan jembatan, menutup desa-desa dan meruntuhkan lereng gunung.
Para pejabat mengatakan sebagian besar dari yang masih hilang adalah pekerja di proyek pembangkit listrik tenaga air Tapovan Vishnugad, yang menjadi lokasi terowongan itu atau di Rishiganga, bendungan yang lebih kecil, yang tersapu banjir bandang itu.
Tentara yang menggunakan buldoser membersihkan bebatuan di mulut terowongan sepanjang 2,5 kilometer, dan video yang diposting oleh polisi perbatasan India-Tibet menunjukkan para penyelamat memeriksa kedalaman air.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan banyak penduduk setempat tampaknya berhasil melarikan diri dari air ke tempat yang lebih tinggi segera setelah mereka mendengar gemuruh air yang mengalir di lembah.
Pejabat belum memastikan penyebab bencana tersebut, meskipun para ilmuwan yang menyelidikinya yakin hujan salju lebat disusul sinar matahari yang cerah dikombinasikan dengan peningkatan suhu kemungkinan telah memicu runtuhnya gletser. [my/jm]