Tautan-tautan Akses

Ini Dia Logo Piala Dunia Qatar 2022


Para pengunjung berkumpul di pasar tradisional Souq Waqif, di ibu kota Qatar, Doha, untuk melihat peluncuran logo Piala Dunia FIFA Qatar 2022 yang ditayangkan di depan sebuah gedung, 3 September 2019. (Foto: AFP)
Para pengunjung berkumpul di pasar tradisional Souq Waqif, di ibu kota Qatar, Doha, untuk melihat peluncuran logo Piala Dunia FIFA Qatar 2022 yang ditayangkan di depan sebuah gedung, 3 September 2019. (Foto: AFP)

Qatar meluncurkan logo Piala Dunia 2022 yang akan digelar di negara emirat tersebut. Logo turnamen sepak bola terpopuler sejagad itu ditayangkan di tempat-tempat umum di Ibu Kota Qatar, Doha, dan berbagai kota di seluruh dunia, Selasa (3/9/2018), kantor berita AFP melaporkan.

Logo tersebut menampilkan modifikasi syal uniseks bergaya Arab berwarna putih dengan corak merah tua, membentuk angka delapan yang merupakan simbol infinity atau tak ada batas. Bentuk yang berada di atas teks “FIFA WORLD CUP Qatar 2022” tersebut juga menggambarkan simbol hati.

Logo tersebut ditayangkan pada dinding gedung Arsip Nasional Qatar, yang terletak di distrik Msheireb, selatan ibu kota. Disaksikan oleh ratusan orang, proyeksi tersebut berlangsung meriah dengan disertai prosesi tentara yang menunggangi kuda.

Gedung tersebut disinari dengan emblem tersebut tepat pada pukul 20.22 waktu setempat, sesuai dengan angka tahun penyelenggaraan kejuaraan sepak bola tersebut.

Rencananya, logo tersebut juga akan ditampilkan di sejumlah destinasi wisata dunia, termasuk Times Square di New York, Leicester Square di London, dan kota tuan rumah sebelumnya, seperti Moskow, Johannesburg, dan Sao Paulo.

Persiapan perhelatan sepak bola dunia di Qatar tersebut telah dikebut dalam beberapa bulan ini.

Logo resmi turnamen sepak bola Piala Dunia Qatar 2022 ditayangkan di papan iklan elektronik di Times Square, New York, 3 September 2019. (Foto: AFP)
Logo resmi turnamen sepak bola Piala Dunia Qatar 2022 ditayangkan di papan iklan elektronik di Times Square, New York, 3 September 2019. (Foto: AFP)

Mei lalu, Stadion al-Janoub yang berkapasitas 40.000 orang – dan stadion pertama yang dibangun khusus untuk Piala Dunia – diresmikan dengan penyelenggaraan final turnamen piala domestic. Para penonton yang menyaksikan laga itu hampir memenuhi kapasitas stadion.

Arena tersebut dirancang oleh mendiang arsitek keturunan Inggris-Irak, Zaha Hadid, dan berlokasi di kota pesisir sebelah selatan Doha. Pembangunannya memakan biaya sekitar AS$575 juta atau Rp8,15 triliun.

Dari delapan stadion yang dibangun ataupun diperbaiki Qatar untuk 2022 nanti, Khalifa Internasional menjadi salah satu yang sudah dibuka dan akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Atletik Dunia tahun ini.

Kejuaraan ini akan menjadi tantangan besar bagi kesiapan Qatar untuk menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional. Puluhan ribu penonton diperkirakan akan meramakan negara gurun ini jelang turnamen yang akan dimulai pada 27 September 2022.

Perbaikan jalan besar-besaran juga sedang dilaksanakan di penjuru Doha untuk melebarkan kapasitas jalan di sejumlah persimpangan kunci dan titik-titik kemacetan.

Stadion Al-Wakrah (Al-Janoub), stadion untuk gelaran Piala Dunia yang dirancang arsitek Inggris-Irak, Zaha Hadid, sekitar 15 kilometer dari Ibu Kota Qatar, Doha, 28 Maret 2019.
Stadion Al-Wakrah (Al-Janoub), stadion untuk gelaran Piala Dunia yang dirancang arsitek Inggris-Irak, Zaha Hadid, sekitar 15 kilometer dari Ibu Kota Qatar, Doha, 28 Maret 2019.

Sebagian proyek kereta metro, yang menjadi ambisi pemerintah, telah dibuka untuk umum Mei lalu. Tiga jaringan jalur lainnya diperkirakan akan dibuka pada 2020, yang semakin dekat dengan pelaksanaan Piala Dunia.

Setelah selesai dibangun, jaringan kereta tersebut akan menghubungkan hampir semua stadion, kawasan transit, dan destinasi wisata yang ada.

FIFA menghadapi serangkaian pemberitaan buruk dalam beberapa bulan terakhir ini, setelah pada Mei lalu memutuskan untuk membatalkan rencana untuk menaikkan jumlah tim yang berlaga pada Piala Dunia 2022 menjadi 48 negara.

Adalah Presiden FIFA Gianni Infantino yang getol mendorong untuk memperbanyak jumlah tim dalam turnamen.

Juni tahun ini, mantan Presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Michel Platini, diperiksa oleh penyelidik antikorupsi Perancis selama beberapa jam terkait dengan pemilihan tuan rumah pada 2010 silam yang jatuh ke tangan Qatar. [ga/ft]

XS
SM
MD
LG