Tautan-tautan Akses

Inggris Umumkan Sanksi 4 Pemukim Garis Keras Israel di Tepi Barat


FILE - Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron di Istana Pemerintah di Beirut, 1 Februari 2024. (JOSEPH EID / AFP)
FILE - Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron di Istana Pemerintah di Beirut, 1 Februari 2024. (JOSEPH EID / AFP)

Inggris, Senin (12/2) mengumumkan sanksi terhadap empat “pemukim ekstrimis Israel” yang dituduh melakukan pelanggaran HAM terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Langkah ini mengikuti kebijakan serupa yang diambil Amerika Serikat awal bulan ini.

Pembatasan ini diakibatkan oleh apa yang disebut Inggris sebagai “tingkat kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pemukim ekstrimis di Tepi Barat” dalam beberapa tahun terakhir oleh sejumlah warga di pemukiman ilegal Israel dan wilayah terluar di negara itu.

Sanksi ini mewakili kebijakan yang jarang diambil oleh Inggris dan AS terhadap warga Israel, seiring berkecamuknya perang dengan Hamas di Jalur Gaza.

Dukungan sekutu transatlantik untuk aksi militer Israel di wilayah itu telah menuai kritik keras baik secara internasional dan diantara warga domestik negara-negara itu sendiri.

Ketika mengumumkan pembatasan baru yang terdiri dari pembekuan asset di Inggris berikut larangan perjalanan dan visa itu, Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron mengatakan bahwa Israel juga harus mengambil tindakan yang keras dan menghentikan aksi kekerasan dari para pemukim.

Dia menambahkan, “Terlalu sering, kita melihat komitmen dibuat dan upaya dijalankan, tetapi tidak ditindaklanjuti.”

Cameron mengatakan “pemukim ekstrimis Israel” telah mengancam warga Palestina, kadang dengan senjata api, dan “memaksa mereka menyerahkan tanah yang sepenuhnya menjadi hak mereka,” dengan menyebut tindakan itu sebagai “ilegal dan tidak dapat diterima.”

“Pemukim ekstrimis, dengan menarget dan menyerang masyarakat sipil Palestina, telah merusak keamanan dan stabilitas baik bagi warga Israel maupun Palestina,” tambah dia.

Dua orang yang dikenai sanksi, Moshe Sharvit dan Yinon Levy, dalam beberapa bulan terakhir telah melakukan serangan fisik, mengancam keluarga-keluarga Palestina dengan senjata, dan merusak bangunan, tambah Cameron.

Tindakan mereka merupakan “bagian dari upaya yang telah ditarget dan diperhitungkan untuk memindahkan komunitas Palestina,” tambah kementerian luar negeri Inggris.

Inggris juga menarget Zvi Bar Yosef, yang dinilai oleh kementerian luar negeri Inggris telah membangun pos ilegal di Tepi Barat pada 2018, yang disebut oleh warga Palestina setempat sebagai “sumber dari ancaman dan kekerasan yang sistematik.”

Orang keempat yang diberi sanksi oleh Inggris, Ely Federman, telah terlibat dalam berbagai insiden terhadap para penggembala Palestina di bukit Hebron Selatan, menurut kementeria luar negeri.

Levi adalah satu-satunya dari empat orang ini yang juga menjadi target oleh pemerintah AS, ketika mereka menetapkan sanksi terhadap empat pemukim Israel pada 1 Februari 2024 lalu. [ns/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG