Tautan-tautan Akses

Inggris Longgarkan Lockdown, Izinkan Pesta Pernikahan


Pernikahan. (Foto: ilustrasi)
Pernikahan. (Foto: ilustrasi)

Musim semi identik dengan musim pernikahan. Namun, bagaimana pernikahan bisa berlangsung di Eropa, seperti di Inggris, yang telah berulang kali memberlakukan lockdown ketat?

Musim semi datang, dan cinta pun kian bersemi. Paling tidak itu bagi Danielle dan Oliver Daveport yang baru saja dinyatakan resmi menikah.

Mereka sebetulnya sudah lama merencanakan pernikahan itu, namun terhalang pandemi. Mereka sebetulnya juga ingin merayakannya bersama keluarga besar mereka, namun terhalang berbagai peraturan, yang juga terkait pandemi.

Sejak pemerintah Inggris melonggarkan lockdown baru-baru ini, acara-acara pernikahan memang diizinkan berlangsung. Namun, acara-acara itu dibatasi hanya dihadiri enam orang, selain yang memimpin upacara pernikahan, seperti pendeta. Danielle dan Oliver Daveport, termasuk pasangan pertama yang mengambil kesempatan itu.

Jadi, tidak heran melihat deretan kursi di gereja itu kosong. Musik yang mengalir pun berasal dari rekaman yang diputar melalui pengeras suara. Pengantin perempun pun harus berjalan sendirian, sementara pendampingnya menuju altar, seperti sang ayah, harus berjalan dua meter di belakangnya. Sanak dan kerabat lainnya dari pasangan pengantin hanya bisa menyaksikannya secara online.

Pandemi COVID-19 membuat sanak dan kerabat lainnya dari pasangan pengantin hanya bisa menyaksikan acara pernikahan secara online. (Foto: ilustrasi).
Pandemi COVID-19 membuat sanak dan kerabat lainnya dari pasangan pengantin hanya bisa menyaksikan acara pernikahan secara online. (Foto: ilustrasi).

Namun itu tidak mengecilkan hati Danielle. Ia bahagia bisa menikah pada Senin 29 Maret lalu.

"Ini sangat berarti bagi kami. Kami memang ingin menikah sebelum putra kami lahir. Itu adalah pertimbangan utamanya. Kami tadinya berpikir kami tidak mungkin akan bisa menikah sebelum putra kami dilahirkan,” kata Danielle.

Oliver pun sependapat dengan Danielle.

"Ya, putra kami kemungkinan akan lahir enam minggu lagi. Kami khawatir rencana PM Boris Johnson untuk melonggarkan lockdown akan diundur. Jadi, ketika kesempatan itu muncul, kami langsung menetapkan tanggalnya dan menikah.”

Pandemi COVID-19 membuat pasangan pengantin dapat menghemat acara perhelatan mereka dengan menghilangkan beberapa pengeluaran dari anggaran, antara lain pembelian bunga, makanan dan kartu meja yang dirancang khusus untuk para tamu undangan dan dekorasi lainnya. (Foto: ilustrasi).
Pandemi COVID-19 membuat pasangan pengantin dapat menghemat acara perhelatan mereka dengan menghilangkan beberapa pengeluaran dari anggaran, antara lain pembelian bunga, makanan dan kartu meja yang dirancang khusus untuk para tamu undangan dan dekorasi lainnya. (Foto: ilustrasi).

Terlepas dari semua itu, Danielle dan Oliver juga menghemat biaya pernikahan. Biaya yang mereka habiskan pada 29 Maret lalu hanya lima persen dari dana yang mereka anggarkan untuk acara pernikahan. Sebagai informasi saja, biaya pernikahan di Inggris rata-rata 45.000 dolar.

Senin 29 Maret merupakan hari pertama Inggris mulai secara besar-besaran melonggarkan lockdown terkini yang mulai berlaku sejak awal 2021. Inggris masih memberlakukan banyak pembatasan karena khawatir dengan meningkatnya jumlah kasus di benua Eropa. [ab/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG