Tautan-tautan Akses

Inggris Antisipasi Dampak Kolapsnya Silicon Valley Bank


Seorang pengunjung dengan payung bermotif bendera Inggris berdiri di depan gedung bank sentral, Bank of England, di London, 3 November 2022. Bank of England akan menerapkan prosedur kepailitan kepada anak perusahaan Silicon Valley Bank di Inggris. (Foto: Kin Cheung/AP Photo)
Seorang pengunjung dengan payung bermotif bendera Inggris berdiri di depan gedung bank sentral, Bank of England, di London, 3 November 2022. Bank of England akan menerapkan prosedur kepailitan kepada anak perusahaan Silicon Valley Bank di Inggris. (Foto: Kin Cheung/AP Photo)

Kementerian Keuangan Inggris dan bank sentral Bank of England (BoE) berupaya meminimalisasi gangguan yang mungkin muncul dari kolapsnya anak perusahaan Silicon Valley Bank (SVB) di Inggris. Regulator Amerika Serikat (AS) sudah menutup SVB karena masalah likuiditas.

Kementerian Keuangan Inggris dalam pernyataan yang dikutip Reuters, menyebutkan pihaknya menjadwalkan pertemuan pada Sabtu (11/3) untuk membahas masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan teknologi Inggris yang terdampak kolapsnya bank yang bermarkas di California itu.

BoE pada Jumat (10/3) mengatakan sedang mengupayakan perintah pengadilan untuk menerapkan prosedur kepailitan terhadap SVB UK.

“Pemerintah menyadari bahwa perusahan-perusahaan sektor teknologi sering kali tidak memiliki arus kas positif saat mereka berkembang, dan bahwa mereka mengandalkan dana rekening bank untuk menutupi biaya sehari-hari,” kata kementerian.

Dua sumber yang mengetahui diskusi itu mengatakan kepada Reuters bahwa konsultan Rothschild & Co sedang menjajaki opsi-opsi untuk SVB UK di tengah ancaman pailit.

Lebih dari 250 kepala eksekutif perusahaan teknologi Inggris menandatangani surat untuk Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt. Dalam salinan surat yang dibaca oleh Reuters, para kepala eksekutif itu meminta campur-tangan pemerintah.

“Berita terbaru mengenai SVB dalam proses kepailitan menunjukkan ancaman yang makin meningkat dengan cepat terhadap sektor teknologi Inggris,” demikian bunyi surat itu.

“Pada akhir pekan ini, sebagian besar dari kami sebagai para pendiri perusahaan teknologi memeriksa angka-angka untuk melihat apakah kami secara teknis berpotensi mengalami kepailitan.

Stasiun televisi Sky News sebelumnya melaporkan pada Sabtu (11/3) bahwa bank kliring Inggris, Bank of London, mempertimbangkan untuk menyelamatkan anak perusahaan SVB di Inggris.

Berdasarkan prosedur kepailitan untuk bank-bank di Inggris, sejumlah nasabah memenuhi syarat untuk mendapatkan 85.000 poundsterling atau sekitar Rp1,58 miliar sebagai kompensasi atas uang yang ditahan oleh bank. Untuk pemegang rekening bersama, nilai kompensasinya lebih besar, yaitu 170.000 pounds atau sekitar Rp3,17 miliar.

Susannah Streeter, kepala divisi uang dan pasar di perusahaan investasi Hargreaves Lansdown mengatakan dalam catatannya bahwa sektor teknologi akan menghadapi kejutan susulan minggu depan.

“Pembicaraan darurat mengenai potensi pengambilalihan akan bergulir. Regulator berada dalam tekanan untuk menegosiasikan rencana penyelamatan untuk menghindari kerugian,” kata Streeter.

Kementerian Keuangan Inggris mengatakan sistem perbankan Inggris tetap kuat dan tangguh. Masalah-masalah yang menimpa Silicon Valley Bank hanya terjadi pada bank itu dan tidak ada implikasi terhadap bank-bank lain yang beroperasi di Inggris, imbuh kementerian. [ft/ah]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG