Tautan-tautan Akses

Inggris akan Bayar Warganya yang Bersedia Buka Pintu bagi Pengungsi Ukraina


Pengungsi berkumpul di depan konsulat Ukraina di Warsawa, Polandia, 10 Maret 2022. (Foto: via Reuters)
Pengungsi berkumpul di depan konsulat Ukraina di Warsawa, Polandia, 10 Maret 2022. (Foto: via Reuters)

Inggris akan membayar orang-orang untuk membuka rumah mereka bagi pengungsi Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia. Langkah itu diambil untuk meredakan kemarahan rakyat yang memprotes lambannya respons pemerintah terhadap krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

Skema baru berjudul "Rumah bagi Ukraina" akan memungkinkan para pengungsi untuk datang ke Inggris, meski mereka tidak punya ikatan keluarga, kata pemerintah pada Minggu (13/3).

Inggris akan membayar warganya 350 pounds atau sekitar 6,5 juta rupiah sebulan apabila mereka bisa menawarkan sebuah kamar atau properti kepada para pengungsi selama minimal enam bulan.

Perdana Menteri Boris Johnson telah berusaha menggambarkan Inggris sebagai negara yang membantu memimpin respons global terhadap invasi Rusia, yang diklaim oleh Rusia sebagai "operasi khusus." Tapi, pemerintahan Johnson telah menghadapi kritikan karena lamban dalam menampung para pengungsi.

Para anggota parlemen dari semua partai politik telah menyerang sikap pemerintah yang bersikeras agar warga Ukraina mengurus visa dan tes biometrik terlebih dulu sebelum tiba di Inggris. Para anggota parlemen itu menyebut hal itu menandai pemerintah lebih mementingkan birokrasi, ketimbang kesejahteraan mereka yang menyelamatkan diri dari perang.

Jumlah pengungsi Ukraina bisa naik menjadi lebih dari empat juta, dua kali lipat dari perkiraan, kata badan urusan pengungsi PBB pekan lalu. [vm/ah]

XS
SM
MD
LG