Tautan-tautan Akses

Di PBB, Indonesia Sampaikan Komitmen Tekan Sampah Laut 70% dalam 8 Tahun


Dari kiri: Arief Havas Oegroseno, Deputi Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Peter Thomson, Presiden Majelis Umum PBB, Dian Triansyah Djani, Wakil Tetap RI untuk PBB pada UN Ocean Conference atau Konferensi Laut PBB di New York, Selasa (6/6).
Dari kiri: Arief Havas Oegroseno, Deputi Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Peter Thomson, Presiden Majelis Umum PBB, Dian Triansyah Djani, Wakil Tetap RI untuk PBB pada UN Ocean Conference atau Konferensi Laut PBB di New York, Selasa (6/6).

Sampah plastik di laut menjadi salah satu isu yang mengemuka dalam Konferensi Kelautan PBB di New York. Delegasi Indonesia pimpinan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan komitmen Indonesia sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar dunia kedua, untuk menanggulangi bahaya ini.

Ulah manusia membuat laut kita makin tak sehat. Polusi dan sampah plastik mencemari laut dan membunuh kehidupan di dalamnya. Hal ini diakui Presiden Majelis Umum Peter Thomson, tuan rumah Konferensi Laut PBB di New York. Kepada VOA Peter Thomson menyatakan, "Laut dalam malapetaka plastik dan polusi. Jika kita tak bergerak, akan ada lebih banyak plastik dibanding ikan pada tahun 2050."

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintahan Jokowi menyadari bahaya sampah plastik bukan hanya bagi lingkungan hidup namun juga perekonomian, termasuk kesejahteraan 140 juta rakyat Indonesia yang bergantung pada sistem ekonomi laut dan pesisir.

Dalam forum Konferensi Laut yang pertama kali digelar oleh PBB ini Menko Maritim menyatakan komitmen Indonesia kepada PBB termasuk dengan "Mengurangi sampah di darat agar tidak masuk ke laut dan mengambil sebanyak mungkin sampah yang sudah di laut. Indonesia punya target 8 tahun ke depan 70% bisa kita kurangi."

Juga termasuk dalam delegasi Indonesia Melati dan Isabel Wijsen, dua remaja dari Bali pencetus gerakan "Bye, Bye Plastic Bags" yang bertujuan mengurangi sampah plastik.

Di Konferensi Laut PBB ini Indonesia kembali menyampaikan undangan untuk menjadi tuan rumah KTT Sampah Plastik di Bali, September mendatang. Setelah China, Indonesia disebut negara kedua penghasil sampah plastik terbanyak di dunia, yang telah menimbulkan kerugian pada bidang perikanan, perkapalan dan pariwisata hingga 1,2 miliar dolar Amerika. [pw]

Recommended

XS
SM
MD
LG