Tautan-tautan Akses

Indonesia Kirim Atlet Ke Olimpiade Tokyo Dengan Prokes Ketat


Orang-orang foto di depan logo Olimpiade di Bandara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang, Kamis, 8 Juli 2021. (AP Photo/Koji Sasahara)
Orang-orang foto di depan logo Olimpiade di Bandara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang, Kamis, 8 Juli 2021. (AP Photo/Koji Sasahara)

Indonesia mengirim 28 atlet ke Olimpiade Tokyo untuk berlaga di delapan cabang olahraga.

Sekretaris Kemenpora Gatot Dewa Broto kepada VOA mengatakan, semua atlet yang berangkat ke Tokyo sudah divaksin penuh. Vaksinasi berlangsung pada 26 Februari dan 13 Maret lalu. Jika ada atlet yang ternyata positif terkena COVID-19 sebelum berangkat, maka dengan terpaksa harus dibatalkan.

“Makanya kami melakukan prokes yang ketat sekali, harus ada tes PCR rutin, terutama di hari menjelang keberangkatan. Kemudian di sana nanti juga kan sistemnya ‘bubble’ maksudnya dari wisma atlet ke venue saja tidak boleh ‘ngelayap’ ke mana-mana,” kata Gatot.

Pihak Indonesia menurut Gatot juga sudah melakukan koordinasi dengan panitia pelaksana Olimpiade Tokyo bahwa jika ada atlet Indonesia yang setibanya di Tokyo diketahui positif COVID-19 maka ia harus dikarantina selama 7 hari.

“Dan dua hari setelah atlet selesai bertanding, entah karena sudah menang atau tidak lolos ke babak selanjutnya, atlet tersebut harus segera meninggalkan Jepang,” tambah Gatot.

Terkait dengan situasi pandemi di Indonesia saat ini, dengan angka kasus positif cukup tinggi, Gatot Dewa Broto mengatakan bahwa hal tersebut berdampak pada delegasi Indonesia.

“Ada aplikasi yang mewajibkan baik kontingen, pejabat, atau atlet yang ke sana itu tujuh hari berturut-turut sebelum berangkat itu harus swab PCR. Setelah landing di sana, selama tiga hari berturut-turut kita juga harus swab PCR,” ujar Gatot.

Jumlah Atlet Melebihi Target

Delegasi Indonesia mengutus 28 atlet plus 1 cadangan ke ajang Olimpiade Tokyo yang rencananya dibuka pada 23 Juli 2021 mendatang.

Semua atlet ini siap bertanding di delapan cabang olahraga, yaitu atletik, bulu tangkis, dayung, angkat besi, renang, panahan, selancar ombak, dan menembak.

Chief de Mission Indonesia untuk Olimpiade Rosan P. Roeslani, dalam acara Pengukuhan Tim Indonesia Untuk Olimpiade Tokyo 2020 Kamis (8/7) mengatakan, jumlah atlet yang lolos tersebut telah melebihi target 22 atet yang ditetapkan sebelumnya.

“Jumlah ini cukup bagus karena, dengan pertimbangan banyaknya kualifikasi yang ditunda atau dibatalkan akibat pandemi, jumlah kontingen Indonesia yang lolos sama dengan Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang digelar dalam kondisi normal,” kata Rosan.

Seluruh delegasi Indonesia akan terbang dalam 4 kloter, diawali oleh tim bulu tangkis yang berangkat pada 8 Juli 2021 menuju Kumamoto, untuk melakukan latihan pra pertandingan.

Rombongan terakhir yang akan berangkat adalah tim atletik, pada 24 Juli 2021.

Bruno Dede dari Jepang dan Lalu Muhammad Zohri dari Indonesia in action during the men's 100m World Athletics Continental Tour Gold, Tokyo, Jepang, 9 Mei 2021
Bruno Dede dari Jepang dan Lalu Muhammad Zohri dari Indonesia in action during the men's 100m World Athletics Continental Tour Gold, Tokyo, Jepang, 9 Mei 2021

Olimpiade Tanpa Penonton

Olimpiade Tokyo 2020 dipastikan digelar tanpa penonton. Keputusan ini diumumkan pada Kamis (8/7) mengingat keadaaan darurat COVID-19 yang diberlakukan di ibu kota Jepang tersebut.

Sebelumnya, telah diadakan pertemuan yang dihadiri Pemerintah Jepang, Pemerintah Kota Tokyo, International Olympic Committee (IOC), dan panitia Olimpiade Jepang.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan keadaan darurat di Tokyo itu akan mulai berlaku Senin 12 Juli hingga 22 Agustus mendatang. Ini berarti Olimpiade - yang rencananya berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 - sepenuhnya akan diselenggarakan dalam kondisi darurat. [er/rw/dw]

Recommended

XS
SM
MD
LG