India dan Perancis berikrar hari Sabtu (10/3) untuk bekerjasama memastikan kebebasan navigasi di Samudera Hindia dan menandatangani persetujuan guna memperlancar pembangunan pembangkit Tenaga nuklir yang besar di India oleh perusahaan Perancis.
Setelah pembicaraan dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di New Delhi, Perdana Menteri India Narendra Modi juga menonjolkan persekutuan tenaga surya dan kerjasama antara kedua negara dalam bidang pertahanan, keamanan, teknologi, antariksa dan kontra-terorisme.
Baca juga: Presiden Perancis Tiba di India untuk Kunjungan 4 Hari
Macron, yang tiba di New Delhi, Jumat (10/3) untuk kunjungan empat hari di India, mengatakan Perancis dan India sebaiknya menjadi mitra penting satu sama lain.
“Dan saya sangat menghendaki semakin banyak warga India yang datang ke Perancis untuk kuliah, menjadi wiraswasta, menciptakan perusahaan baru - dan saya menghendaki negara saya menjadi mitra terbaik di Eropa, dan gerbang masuk,” kata Macron dalam upacara penerimaan.
Modi mengatakan sangat penting bagi kedua negara untuk bekerjasama di kawasan Samudera Hindia.
“Kedua negara kita yakin bahwa untuk perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran dunia di masa depan, kawasan Samudera Hindia akan memainkan peran yang sangat penting,” katanya.
Untuk membantu memastikan kebebasan navigasi, badan antariksa kedua negara telah menandatangani perjanjian untuk membantu mereka mendeteksi, mengenali dan mamantau kapal-kapal laut.
Kedua negara juga sepakat untuk tukar-menukar informasi dan pakar teknik dalam bidang lingkungan dan perubahan iklim.
Persetujuan nuklir itu dianggap signifikan, tetapi para pengkritik mengatakan bahwa Jaipur, letak pembangkit enam unit itu, yang membangkitkan 9.900 megawat listrik di India barat berada di zona gempa. [gp]